Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2022, 15:47 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jamaludin (37), warga Ciputat, Tangerang Selatan, mendapat pemberitahuan bahwa dirinya positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium rumah sakit (RS) Brawijaya Depok.

Padahal, ia mengaku tidak pernah melakukan tes swab PCR di rumah sakit tersebut.

Terkait hal ini, pihak RS Brawijaya Depok mengakui ada kesalahan dalam menginput data hasil tes swab PCR.

Baca juga: Tak Pernah Tes Swab PCR, Warga Tangsel Terima Hasil Positif Covid-19

Supervisor on duty RS Brawijaya Depok, Wahyuana Kumala menjelaskan, kesalahan tersebut terjadi karena karyawan hanya memasukkan data berdasarkan nama dan tanggal lahir.

"Kami akui ada kesalahan dan kami sudah meminta maaf. Di laboratorium, ada karyawan baru. Dia input data berdasarkan nama dan tanggal lahir ternyata sama, tanpa memperhatikan alamat dari kedua orang ini berbeda," kata Wahyuana, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/2/2022).

Atas kesalahan ini, pihak RS telah mengirimkan surat kepada Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengoreksi kesalahan data.

"Dan kami juga sudah membuat surat ke Pusdatin supaya PeduliLindungi-nya Jamaludin itu tidak hitam tapi sudah berubah hijau lagi," ucapnya.

Berdasarkan Informasi yang diterima pihak RS, kata Wahyuana, status Jamaludin pada aplikasi PeduliLindungi telah berubah menjadi hijau.

Baca juga: Duduk Perkara Warga di Jaksel Terima Hasil Positif Covid-19 Sebelum Tes PCR

Adapun Jamaludin mendapat pesan elektronik dari Kementerian Kesehatan terkait hasil positif Covid-19 pada Rabu (9/2/2022) sekitar pukul 03.00 WIB.

Kemudian, ia juga mengecek aplikasi PeduliLindungi dan mendapatkan notifikasi yang sama.

"Hasil PCR saya positif dari laboratorium RS Brawijaya Depok," ujar Jamaludin.

Namun, dia memastikan tidak pernah menjalani tes swab PCR di RS tersebut.

"Sebelumnya saya tidak pernah melakukan PCR swab sekalipun di RS Brawijaya Depok," tutur dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ayah di Tangsel Hamili Anak Sulung, Pelaku Juga Hampir Perkosa Putri Bungsunya

Ayah di Tangsel Hamili Anak Sulung, Pelaku Juga Hampir Perkosa Putri Bungsunya

Megapolitan
Pemkot Jaktim Bikin Kampung Tanpa Asap Rokok di Matraman, Jadi Contoh untuk Wilayah Lain

Pemkot Jaktim Bikin Kampung Tanpa Asap Rokok di Matraman, Jadi Contoh untuk Wilayah Lain

Megapolitan
Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Terima Kuitansi Gaji Rp 9 Juta, Disdik DKI: Itu Rapel 2 Bulan

Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Terima Kuitansi Gaji Rp 9 Juta, Disdik DKI: Itu Rapel 2 Bulan

Megapolitan
Pemkot Bogor Usulkan Hutan Cifor Situ Gede Jadi Kebun Raya Bogor 2

Pemkot Bogor Usulkan Hutan Cifor Situ Gede Jadi Kebun Raya Bogor 2

Megapolitan
Bocah yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Tewas di Pintu Air Manggarai

Bocah yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Tewas di Pintu Air Manggarai

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Pemkot Jaktim Cek Kesiapan Waduk dan Sumur Resapan

Antisipasi Banjir, Pemkot Jaktim Cek Kesiapan Waduk dan Sumur Resapan

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir Rob Sempat Rendam Jalan Dekat JIS, Kini Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir Rob Sempat Rendam Jalan Dekat JIS, Kini Sudah Surut

Megapolitan
Pengemudi Ojol Gelar Aksi Bela Palestina, Jalan MH Thamrin Padat Merayap

Pengemudi Ojol Gelar Aksi Bela Palestina, Jalan MH Thamrin Padat Merayap

Megapolitan
Sering Dilintasi Truk, Warga Kampung Tanah Merah Minta Jalan Perjuangan Segera Diperbaiki

Sering Dilintasi Truk, Warga Kampung Tanah Merah Minta Jalan Perjuangan Segera Diperbaiki

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tersangkut Akar Pohon di Sungai Cikeas Bekasi

Jasad Perempuan Ditemukan Tersangkut Akar Pohon di Sungai Cikeas Bekasi

Megapolitan
Naik Rp 251 Miliar, APBD Kabupaten Bekasi Tahun 2024 Jadi Rp 7,37 Triliun

Naik Rp 251 Miliar, APBD Kabupaten Bekasi Tahun 2024 Jadi Rp 7,37 Triliun

Megapolitan
DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat

DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat

Megapolitan
Kisah Pasutri Paruh Baya Berjuang Bersama Mencari Kerja di 'Job Fair' Depok

Kisah Pasutri Paruh Baya Berjuang Bersama Mencari Kerja di "Job Fair" Depok

Megapolitan
Ayah di Tangsel Diduga Ingin Gugurkan Kandungan Anaknya dengan Minuman Soda dan Obat

Ayah di Tangsel Diduga Ingin Gugurkan Kandungan Anaknya dengan Minuman Soda dan Obat

Megapolitan
Jabodetabek Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 1 Desember 2023

Jabodetabek Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 1 Desember 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com