JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki kematian pemuda berinisal VF (22) yang jasadnya ditemukan bersimbah darah karena dua luka tusuk di bawah dada, akhirnya terkuak.
Korban yang ditemukan tergeletak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2021), dipastikan dibunuh.
Polres Jakarta Selatan telah menangkap pelaku berinisial MYL di kawasan Tangerang, Banten, pada Kamis malam atau beberapa jam setelah jasad korban ditemukan.
Baca juga: Satu Tersangka Pembunuhan Pemuda di TPU Pesanggrahan Ditangkap
MYL merupakan satu dari tiga pelaku yang terlibat dalam aksi pembunuhan terhadap korban.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, pelaku merupakan eksekutor. Dia dibayar oleh seseorang yang menjadi otak dari pembunuhan ini.
"Dari interogasi, MYL tidak mengenal korban. Pelaku mendapat bayaran dari orang yang menyuruh untuk melakukan tindakannya tersebut," ujar Budhi, Jumat (11/2/2022).
Pelaku MYL dan rekannya yang masih buron dijanjikan menerima upah sebesar Rp 2 juta dari aktor pembunuhan. Masing-masingnya akan menerima Rp 1 juta.
Namun hasil pemeriksaan, polisi menyebut bahwa MYL dan rekannya yang membantu pembunuhan masing-masing baru menerima uang muka sebesar Rp 500.000.
Baca juga: Pelaku Dijanjikan Rp 1 Juta untuk Bunuh Pemuda di TPU Pesanggrahan
Penyidik pun telah mengantongi identitas dalang di balik aksi pembunuhan terhadap pemuda yang merupakan warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Jadi yang menyuruh sudah kami identifikasi. Kita sudah bagi tim dengan resmob Polda Metro Jaya untuk mempercepat pengungkapan ini," ujar Budhi.
Budhi mengemukakan, pelaku MYL yang merupakan eksikutor menusuk korban dengan menggunakan gunting.
"Eksekutor yang kami tangkap dia menusuk yang korban. Pengakuan dia menusuk menggunakan gunting," ujar Budhi
Baca juga: Pemuda di Pesanggrahan Ditikam Pembunuh Bayaran dengan Gunting
Adapun gunting tersebut disiapkan oleh seseorang yang menjadi otak pembunuhan. Seorang itu lalu menyerahkan kepada MYL dan rekannya.
"Untuk gunting itu disediakan oleh orang yang menyuruh. mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi (ditangkap). Karena identitasnya semua sudah kami dapatkan," kata Budhi.
Selain membunuh, pelaku MYL juga diduga perampas sepeda motor korban dan barang-barang berharga lainnya.
Diketahui, korban dibunuh usai main ke rumah teman wanitanya bernama Hilda. Korban ke sana menggunakan sepeda motor.
Namun, sepeda motor yang digunakan itu tidak terlihat bersamaan dengan korban ditemukan di TPU Ulujami. Diduga, sepeda motor itu dirampas oleh pelaku.
Baca juga: Pelaku Diduga Bawa Kabur Motor Korban Usai Bunuh Pemuda di TPU Pesanggrahan
"Korban keluar dari rumah saksi pakai motor, namun saat kejadian di TKP motor tidak ditemukan," kata Budhi.
Hingga kini, penyidik masih memeriksa MYL, termasuk melakukan tes urine terhadapnya. Itu untuk mengetahui apakah pelaku dalam kondisi di bawah pengaruh narkoba saat membunuh.
"Kami cek urine dan lainnya untuk membuktikan pada saat itu dia dalam kondisi pengaruh obat atau minuman keras atau lainnya," kata Budhi.
Sebelum kasus terkuak dan pelaku ditangkap, korban VF ditemukan tewas oleh teman wanitanya, Hilda yang saat itu hendak pergi ke pasar pada Kamis sekitar pukul 05.10 WIB.
Ibu Hilda, Umi menjelaskan, korban ditemukan oleh putrinya di jalan setapak antara deretan makam. Lokasi rumah Umi tak jauh dari lokasi tempat ditemukannya korban.
"Anak saya yang lihat, tukang sayur juga lihat katanya," kata Umi, seperti dikutip Tribun Jakarta.
Baca juga: Fakta Dugaan Pembunuhan Pemuda di TPU Pesanggrahan, Korban Ditemukan Bersimbah Darah oleh Temannya
Menurut Umi, saat itu Hilda yang kaget melihat keberadaan jenazah korban mengurungkan niat untuk ke pasar. Lalu, Hilda kembali ke rumah untuk melaporkan temuannya itu.
"Begitu dia lihat, langsung balik lagi ke rumah. Enggak jadi ke pasar. Dia cerita sama saya, gemetaran," ucap Umi.
Saat itu, Umi dan Hilda serta warga lain datang ke lokasi ditemukan korban. Saat itu korban dikenali yang tak lain merupakan teman anaknya.
"Pas bareng-bareng ke sana, anak saya ternyata ngenalin. Ternyata temannya, tahunya dari bajunya itu," ucap Umi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.