Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Keroyok Anggota Satpol PP Tangsel, 2 Orang Diamankan Polisi

Kompas.com - 14/02/2022, 05:07 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polsek Pondok Aren mengamankan dua orang yang diduga mengeroyok Sahroni, seorang anggota Satpol PP Tangerang Selatan.

Sahroni sebelumnya mengaku dikeroyok di Jalan Tegal Royan Raya, Pondok Aren, Tangsel, pada Kamis (10/2/2022).

Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren AKP Roni Setiawan berujar, pihaknya hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap dua orang yang diduga mengeroyok Sahroni.

Baca juga: Anggota Satpol PP Tangsel Mengaku Dikeroyok Sopir Angkot di Pondok Aren

"Sudah diamankan dua orang, saat ini masih dalam (tahap) pemeriksaan," ujar Roni pada awak media, Minggu (13/2/2022).

Dalam kesempatan itu, dia belum menuturkan kapan dan di mana dua orang itu diamankan.

Sahroni sebelumnya berujar, pengeroyokan itu terjadi pada Kamis sekitar pukul 17.15 WIB, usai dirinya pulang kerja.

Ia menuturkan, peristiwa tersebut bermula saat ia melewati Jalan Tegal Rotan Raya atau tepat di belakang Bintaro Trade Center.

Di jalan itu, terdapat banyak angkot yang sedang mengetem. Posisi angkot mengetem itu berada di arah yang berlawanan atau sisi kanan dari arah Sahroni berkendara.

Baca juga: Ini 6 Rekayasa Lalu Lintas Setelah Jalan Daan Mogot Tangerang Terapkan Satu Arah

"Itu kan tempat angkot berangkat ya, banyak angkot. Kondisi juga lagi ramai, jadi enggak bisa kenceng," kata Sahroni melalui rekaman suara, Minggu.

Di saat yang bersamaan, ada sebuah angkot yang hendak melaju.

Saat itu, Sahroni menyalakan lampu dim dan mengklakson angkot tersebut agar si pengemudi memundurkan kendaraannya.

Namun, menurut Sahroni, sopir angkot mengabaikan lampu dim dan klaksonnya alias diam di tempat.

Sahroni lalu turun dari mobilnya. Sopir angkot juga turun dari kendaraannya. Kepada Sahroni, sopir itu mengatakan bahwa dirinya hendak maju terlebih dahulu.

Baca juga: Sistem Satu Arah Akan Diterapkan di Jalan Daan Mogot, Ada 6 Skema Rekayasa Lalu Lintas

Sahroni mengajak sopir itu agar membicarakan terlebih dahulu peristiwa penabrakan itu. Akan tetapi, menurut dia, si sopir langsung memukul Sahroni.

Tak terima dipukul, Sahroni juga membalas pukulan itu. Tidak lama berselang, rekan-rekan sopir angkot turut memukul Sahroni dan terjadi pengeroyokan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com