Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sirkuit Formula E Bertipe Semipermanen, Setelah Balapan Bisa Dicopot Lagi

Kompas.com - 22/02/2022, 05:09 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Formula E Jakarta Tinton Soeprapto menggambarkan rencana pembangunan sirkuit Formula E Jakarta yang akan menggunakan tipe semipermanen.

Itulah sebabnya proses pembangunan sirkuit bisa lebih cepat, tidak seperti pembangunan sirkuit Mandalika yang bisa mencapai 14 bulan.

"Proses pembangunan di sana (Mandalika) permanen, tapi di sini (Ancol) semipermanen, knock down, habis balap copot lagi," kata Tinton dalam acara Aiman di Kompas TV, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Sirkuit Formula E Disebut Tak Akan Rampung, Lahan Rawa Jadi Alasannya

Selain itu, kata Tinton, pengerasan bisa jauh lebih cepat karena menggunakan sistem yang disebut kerucut dengan memasang bambu di area yang akan dikeraskan.

Di sisi lain, ada 25 persen kawasan sirkuit Ancol yang memang merupakan bagian sirkuit balap yang pernah dibangun Tinton pada 1969.

Dengan alasan itu, Tinton optimistis pengerjaan sirkuit bisa berjalan tepat waktu.

"Yakin (selesai tiga bulan)," kata Tinton.

Selain teknik pembangunan yang sudah canggih, Tinton juga menyebut rasa optimismenya sudah diuji lewat konsultan Formula E saat penetapan lokasi sirkuit.

Baca juga: Lihat Progres Pembangunan Formula E, Anggota DPRD DKI Tidak Yakin Proyek Rampung Tepat Waktu

"Semua balapan sebelum dikasih izin approval to running, dia mesti ada inspekturnya, layak apa tidak ini dijalankan," tutur Tinton.

Sebagai informasi, sirkuit yang diberi nama Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) tersebut memiliki panjang lintasan 2,4 kilometer berada di tengah-tengah kawasan Ancol.

Sedangkan lebar sirkuit mencapai 16 meter dengan jumlah tikungan sebanyak 18 tikungan.

Untuk trek lurus sebagai tempat adu cepat diberikan sepanjang 600 meter dengan arah lintasan clockwise atau searah jarum jam.

Seperti aspal Jalan Sudirman dan Thamrin

Vice Managing Director Formula E Gunung Kartiko menyebutkan, pembangunan lintasan balap mobil listrik ini tak serumit trek MotoGP di Mandalika, Lombok.

"Formula E itu memang tipikalnya balapan di jalan raya, jadi treknya itu city trek. Aspalnya pun aspal jalan raya sebenarnya," ucapnya di Kantor DPRD DKI, Rabu (16/2/2022).

Kualitas aspal lintasan Formula E pun disebutnya tak jauh beda dengan jalan protokol Sudirman-Thamrin.

"Kalau untuk di Mandalika (sirkuit untuk MotoGP) itu memang pakai spek khusus, beda dengan Formula E," ujarnya.

Meski kualitasnya mirip jalan raya, Gunung memastikan sirkuit Formula E yang sedang dibangun di Ancol tetap memenuhi standar FEO (Formula E Operation).

Sirkuit yang dibangun di kawasan Ancol, Jakarta Utara, ini disebut tak jauh beda dengan lintasan balap Formula E di Diriyah, Arab Saudi, dan Meksiko yang juga menggunakan material aspal jalan raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com