Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Ratusan Perajin Tempe di Depok Lontarkan Ancaman dan Tuntut Harga Kedelai Distabilkan

Kompas.com - 22/02/2022, 08:44 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kemarin, ratusan perajin tempe di Kota Depok menggelar aksi protes lantaran harga kedelai terus-menerus mengalami kenaikan.

Unjuk rasa digelar di Sentra Produksi Tempe, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin (21/2/2022).

Dalam aksi demonstrasi tersebut, para perajin menuntut pemerintah segera menstabilkan harga kedelai. Jika tak kunjung dituruti, mereka mengancam bakal menaikkan harga tempe dalam pekan ini.

Koordinator lapangan aksi Sugimin menyatakan, permasalahan kenaikan harga kedelai selalu terjadi setiap tahun secara bertahap. Karena hal itu, dia berharap tuntutan perajin tahu tempe dapat segera diatasi pemerintah.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Sejumlah Perajin Tahu dan Tempe di Depok Gelar Aksi Damai

"Karena dari tahun 2008 ya begini-begini saja, cuma hanya (tuntutan aksi ini) dikembalikan ke Bulog saja urusan kedelai ini, sama seperti beras supaya harganya tidak naik terus seperti panjat pinang," ujar Sugimin.

"Harus ada batasan, jangan sampai setiap hari, kita belanja naik-naik terus. Kalau naik terus kan nanti kita enggak tahu polanya seperti apa," lanjut dia.

Segera stabilkan harga kedelai

Ketua Paguyuban Dadi Rukun, Rasjani, mengatakan bahwa para perajin tempe menuntut pemerintah segera menstabilkan harga kedelai.

Mereka meminta pemerintah menurunkan harga kacang kedelai yang kini mencapai Rp 11.000 per kilogram.

"Sebelumnya, harga kedelai dari Rp 8.000 naik jadi Rp 9.000 itu waktu yang cukup lumayan. Saat ini dari Rp 9.000 hingga Rp 11.000 dalam waktu cepat," kata Rasjani.

Baca juga: Saat Harga Pangan Naik, Mulai dari Tahu Tempe, Daging Sapi, hingga Cabai Rawit

Rasjani mengatakan, dalam dua tahun terakhir, harga kedelai naik secara bertahap. Namun, dalam satu bulan ini terjadi tiga kali kenaikan harga kedelai di pasaran.

"Kalau kenaikan (harga kedelai) hampir dua tahun ini yang benar-benar kencang sekitar sebulan. Bahkan satu hari sampai naik tiga kali," kata dia.

Rasjani berharap pemerintah segera merespons tuntutan para perajin tempe dengan menstabilkan harga kedelai.

"Harapan kami bersama kawan-kawan tukang tempe. Pemerintah mendengarkan protes kami untuk menstabilkan harga kedelai itulah harapan satu-satunya kami kepada pemerintah," pungkasnya.

Ancam naikkan harga tempe

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com