Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terseret hingga Tersungkur Saat Pertahankan Tas dari Penjambret, Anak SD di Depok Alami Trauma

Kompas.com - 22/02/2022, 13:30 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Aksi penjambretan oleh dua pria orang mengendarai motor di Depok mengakibatkan seorang anak SD berinisial AS (11) mengalami luka-luka.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Meruyung, Limo, Depok, pada Minggu (20/2/2022) siang.

Ibu korban bernama Devi mengatakan, AS terluka setelah terseret motor hingga tersungkur ke aspal saat mempertahankan tas yang dibawanya.

"Pelipis sebelah kanan, telapak tangan, terus siku kanan kiri, gigi patah, kemudian di bagian perut ada luka memar," kata Devi saat dihubungi, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Anak SD di Depok Terseret hingga Alami Luka Saat Pertahankan Tas dari Jambret

Tak hanya itu, AS mengalami luka lebam pada bagian perutnya. AS telah mendapatkan perawatan medis dan kini dalam pemulihan.

"Lalu di bagian perut kata dokter ada lebam makanya dikasih anti nyeri salep-salep gitu," katanya.

Penjambretan tersebut membuat AS trauma. Korban enggan bertemu dengan orang lain.

"Sudah mulai agak tenangan, enggak seperti kemarin yang kayak ketakutan terus masih ketemu orang kayak linglung atau gimana. Kasian lihatnya," tuturnya.

Baca juga: Hercules Jadi Tenaga Ahli BUMD Pasar Jaya, Pemprov DKI: Siapa Tahu Dia Sudah Tobat

Devi menceritakan, saat penjambretan, korban pada pagi itu hendak mengantarkan baju ke rumah nenek korban yang tak jauh dari rumahnya.

"Saya lagi di rumah mertua, jaga ayahnya (korban) yang sedang sakit. Dia (korban) ambil baju salinan saya di rumah. Habis ambil baju salinan, bawa tas warna biru isinya ponsel, baju saya, sama kunci rumah," kata Devi.

Nahasnya, di tengah perjalanan, korban diintai oleh penjambret. Kemudian, tiba-tiba dua pria bermotor mendekati korban dan langsung mengambil tas korban.

"Waktu kejadian dia (korban) enggak mainkan handphone di jalan. HP-nya itu di dalam tas, tiba-tiba dia (korban) bilang pas mau balik lagi ke rumah neneknya ada dua orang deketin langsung ambil," tuturnya.

Baca juga: Ketua Umum KNPI Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Alami Luka di Kepala dan Wajah

Atas kejadian tersebut, ibu korban telah melapor ke pihak kepolisian. Hingga kini, kasus tersebut masih diselidiki polisi.

"Saya sudah melaporkan ke polisi dan ditangani sama Polsek Cinere. Saya dapat kabar dari polisi bahwa sudah olah TKP, tinggal nunggu perkembangan lebih lanjut," kata Devi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com