Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Praktik Filler Payudara Ilegal Berujung Maut: Penyuntik Bukan Dokter, Bahan Silikon Didapat Mudah di Toko Kimia

Kompas.com - 23/02/2022, 08:14 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi terlihat lebih cantik, seorang wanita kehilangan nyawa di sebuah kamar hotel di kawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat.

Siang itu, Sabtu (19/2/2022), kecurigaan petugas hotel pada sebuah kamar yang terkunci, membawa pada sesosok wanita yang tergeletak di atas kasur dalam keadaan tak bernyawa.

Jasad RCD (35) ditemukan dalam keadaan kedua payudaranya mengeluarkan cairan dan darah. Payudara RCD, diduga mengalami pecah atau bocor.

"Korban meninggal di atas ranjang dalam kondisi kedua payudaranya bocor atau pecah, mengalir darah," kata Kapolsek Metro Taman Sari, AKBP Rohman Yonky Dilatha kepada wartawan, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Sepak Terjang Hercules Tinggalkan Dunia Preman, Kini Jadi Tenaga Ahli di BUMD DKI Jakarta...

Polisi menduga, RCD menjadi korban malapraktir filler payudara yang dilakukan secara ilegal.

"Kemungkinan iya (malpraktik), tapi bukan dokter ya. Kemungkinan ilegal," kata Kanit Reskrim Polsek Tamansari AKP Roland Manurung kepada wartawan, Minggu.

Selain itu, polisi juga menemukan percakapan pesan singkat di ponsel RCD. Ia mengeluhkan keluarnya cairan dari payudaranya.

"Dia (korban) WhatsApp teman-temannya, dia sampaikan bekas suntikannya ini keluar cairan, namun dia tidak mau ke rumah sakit," kata Roland.

Diduga menjadi korban malapraktik, jasad RCD pun sempat dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun, pihak keluarga tidak berkenan untuk dilakukan otopsi.

Pelaku penyuntikan diamankan

Berdasarkan penelusuran, polisi pun akhirnya mengamankan pelaku yang melakukan penyuntikan filler payudara kepada korban.

Baca juga: Fakta Kasus Pengeroyokan Ketua KNPI di Cikini: Pelaku Debt Collector Suruhan, Dibayar Rp 1 Juta Per Orang

ER alias Windi (34) diamankan di kediamannya di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten pada Senin.

ER merupakan seorang transpuan yang sudah menjalani praktik filler payudara sejak 2004. Belasan tahun berbisnis, ER diketahui tidak memiliki latar belakang medis, apalagi perizinan praktik.

"Dia (pelaku) bukan dokter dan dia tidak ada sertifikasi khusus kegiatan tersebut. Jadi, dia tidak memiliki izin akan hak (melakukan tindakan) tersebut," kata Rohman.

Kepada polisi, ER mengaku biasa melayani praktik filler payudara pada klien di Jakarta. Ia menerima layanan panggilan ke rumah maupun hotel.

Sementara itu, Roland menambahkan, selain melakukan praktik suntik filler kepada klien, ER mengaku pernah melakukan praktik serupa pada dirinya sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com