Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Punya Partai, Anies-Ridwan Kamil Dinilai Sulit Duet di Pilpres 2024

Kompas.com - 25/02/2022, 13:45 WIB
Sania Mashabi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sulit untuk berduet pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebab, kata dia, baik Anies maupun Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat ini sama-sama belum memiliki partai tempat bernaung.

"Kalau untuk berpasangan, berat, karena kedua-duanya bukan kader partai. Partai tak akan mau dukung dan usung," kata Ujang kepada Kompas.com, Jumat (25/2/2022).

Baca juga: Anies-Ridwan Kamil Makan Bubur bersama Pakai Tagar Tim Bubur Diaduk, Warganet: Cocok Nih 2024

Ujang menjelaskan, biasanya partai politik akan mengusung ketua umum atau kadernya yang bisa jadi berpasangan dengan orang dari non-partai.

Ia menambahkan, syarat untuk bisa mencalonkan diri pada Pilpres minimal harus mendapatkan dukungan partai dengan 20 persen perolehan suara di parlemen.

"Selama tak masuk partai dan tak punya partai, berduet itu sulit," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Anies-Emil kembali memperlihatkan kebersamaannya di dunia maya.

Baca juga: Senyum Semringah Anies ketika Disebut Ridwan Kamil Makan Lele Digital

Setelah aksi adu penalti di Jakarta International Stadium (JIS) Jakarta, Anies dan Emil tampak makan bubur ayam bersama di Jalan Homan, Bandung, Jawa Barat.

Video yang menunjukkan kebersamaan itu diunggah Anies di akun resmi Instagram @aniesbaswedan melalui fitur Insta Story, Jumat (25/2/2022).

Dalam unggahan tersebut, terlihat Anies yang mengenakan kemeja berjalan kaki dengan Ridwan Kamil yang mengenakan setelan beskap hitam berbalut udeng di kepala.

Mereka berjalan menuju lokasi pedagang bubur PR Thea yang berada di Jalan Homan. Tampak juga Ridwan Kamil menjelaskan bola batu di tepi jalan yang ia beri bendera dari negara lain.

Baca juga: Makan Bubur Bareng, Anies-Ridwan Kamil Disebut Sedang Tarik Perhatian Masyarakat untuk Pilpres 2024

Ridwan pun sesekali menyapa warga atau pedagang yang ada di sepanjang jalan tersebut.

"Boleh nasi goreng kalau mau," kata Ridwan kepada Anies.

Namun, akhirnya mereka tetap memesan bubur. Dalam unggahan video makan buburnya bersama pria Emil, Anies menggunakan tagar #TIMBUBURDIADUK.

"Kita berdua tim diaduk. Diaduk itu biar rasanya merata," kata Emil.

Baca juga: Konsep Anies Air Hujan Masuk Tanah Diterapkan di IKN, Begini Nasib Sumur Resapan di Jakarta

Sementara Anies tidak memberikan komentar apa pun terkait ucapan Emil.

"Bikin ketagihan," kata Anies.

Sementara itu, di akun resmi Instagram @ridwankamil, para warganet kembali memberikan komentar terkait Pilpres 2024 pada unggahan reels video makan bubur ayam bersama Anies.

"Cocok nih Pak 2024," kata pemilik akun @ahmadfauzi7271.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com