Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Ini Penyebab Pria Kekar Aniaya Sopir Truk di Lampu Merah Cibubur

Kompas.com - 04/03/2022, 11:09 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemudi truk dipukul dan dibanting oleh pria berbadan kekar di lampu merah Cibubur, Pasar Rebo, Jakarta Timur, viral di media sosial. 

Umi, saksi mata, mengatakan, kejadian dalam video yang beredar itu terjadi pada Rabu (2/3/2022) sekitar pukul 11.00 WIB di Jalan Raya Bogor dari arah Jakarta Timur menuju Depok.

Umi menyebutkan, pria berbadan kekar itu emosi lantaran sepeda motornya tersenggol truk.

"Awalnya itu dia (pelaku) bawa motor keserempet truk, langsung marah-marah. Berhentilah sopir truk, langsung mukuli sopirnya," kata Umi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (3/3/2022), seperti dilansir Tribun Jakarta.

Baca juga: 4 Orang Diduga jadi Korban Salah Tangkap dan Disiksa Polisi di Bekasi

Dalam video yang beredar, pengemudi truk yang baru turun dari kendaraannya langsung ditendang dan dibanting oleh pria berbadan kekar tersebut. Sesaat setelah dibanting, pengemudi truk tersebut langsung tersungkur di jalan.

Tidak selesai sampai di situ, ketika sudah jatuh, orang berbadan kekar tersebut juga masih sempat melakukan penganiayaan dengan menginjak kepala korban.

Korban terlihat pasrah sambil memegang kepalanya. Beberapa warga lalu menahan pria berbadan kekar itu untuk menghentikan penganiayaan.

Menurut Umi, setelah dilerai sejumlah warga dan anggota TNI yang berada di lokasi, pelaku masih tetap memaki sopir yang sudah tidak berdaya akibat dianiaya secara brutal.

Baca juga: Pungli Tarif Derek di Tol Jagorawi, Operator Diberi Surat Peringatan

Yandi, saksi mata lainnya, menuturkan, pelaku tidak hanya menganiaya sopir, tetapi juga kernet yang saat kejadian sempat berupaya melerai tindakan brutal pelaku.

"Yang saya lihat kernetnya misahin, tapi dipukul juga. Kalau sopir disuruh turun langsung dibanting. Habis kejadian itu dia enggak langsung pergi, masih marah-marah begitu lumayan lama," ujar Yandi.

Baru setelah kerumunan warga bertambah banyak di sekitar lokasi, pelaku meninggalkan lokasi kejadian. Disusul korban yang meninggalkan lokasi dalam keadaan meringis menahan sakit.

Baca juga: Lokasi Vaksin di Tangerang Maret 2022 dan Link Pendaftaran

Yandi mengatakan, setelah video yang direkam warga viral di media sosial pada Rabu malam, sejumlah anggota Polsek Pasar Rebo dan Polres Metro Jakarta Timur mendatangi lokasi.

"Kalau pelakunya siapa saya enggak tahu juga. Tadi sih ada beberapa polisi pakai pakaian preman ke sini," tuturnya.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono juga telah mengonfirmasi adanya peristiwa penganiayaan yang menimpa pengemudi truk itu.

Korban sudah membuat laporan di Kepolisian Sektor Pasar Rebo.

"Korban sudah buat laporan di Polsek dan sekarang lagi dilakukan penyelidikan oleh Polsek dan Polres," ucap Kombes Budi Sartono.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Pasar Rebo AKP Marbun mengatakan, korban sudah melakukan visum. Pihak kepolisian saat ini sudah memeriksa saksi dan akan mengejar pelaku penganiayaan tersebut.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Detik-Detik Pria Berotot Hajar Sopir Truk Sampai Terjerembap ke Aspal di Jakarta Timur, Ini Sebabnya"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com