Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Syahril Ngotot Kerja di Papua hingga Tewas Ditembak KKB, Kekhawatiran Keluarga yang Jadi Nyata

Kompas.com - 09/03/2022, 07:26 WIB
Ihsanuddin

Editor

Syahril pun sempat mengirim beberapa foto saat berada di Papua. Foto tersebut memperlihatkan alat-alat material di tempat sang anak bekerja.

Syahril bekerja untuk PT Palapa Timur Telematika (PTT).

Syawaludin yang baru tahu belakangan pun hanya bisa pasarah dan mengingatkan anaknya itu untuk menjga diri.

"Ya sudah, hati-hati," kata Sawaludin.

Baca juga: Maraknya Kejahatan Jalanan di Jabodetabek yang Jadi Atensi Kapolda Metro Jaya...

Kirim Gaji ke Keluarga

Kakak Syahril Nurdiansyah, Sandri Purnomo (25), mengatakan bahwa adiknya tak cerita bahwa dia ingin bekerja di Papua. Kata Sandri, Syahril baru mengabarinya ketika sudah berada di Papua.

Keduanya pun berkomunikasi dengan video call sekadar bertanya kabar.

"Untuk kerja di sana kami dari keluarga nggak ada yang mengetahui. Tahunya ketika adik saya sudah sampai di sana," jelas Sandri.

Baca juga: Anies Ajukan Banding atas Putusan PTUN Terkait Gugatan Korban Banjir soal Kali Mampang

Sandri menyebut sang adik baru bekerja di Papua sejak sekitar empat bulan lalu. Sejak bekerja disana, Syahril yang merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara itu kerap mengirimmkan sebagian gajinya kepada orang tua dan kakak-kakaknya.

Meski demikian, Sandri menegaskan, sebenarnya pihak keluarga tidak pernah mendukung Syahril bekerja di Papua. Sandri menyebut seandainya dia tahu adiknya itu mau kerja di Papua, dia pasti akan melarangnya.

"Keluarga tahu pas udah sampai di sana. Dan kalaupun dia cerita mau berangkat ke sana, kami abang-abangnya pasti ngelarang," kata Sandri. 

"Karena sebelumnya abang saya tahu juga di Papua sering terjadi konflik antara TNI dan warga di sana," sambungnya. 

Baca juga: Anggaran Sirkuit Formula E Membengkak, M Taufik: Itu Kan Bukan Dana DKI, Kenapa Ribet?

Kekhawatiran Keluarga yang Jadi Kenyataan

Pada tanggal 3 Maret 2022, sejumlah media massa memberitakan adanya penyerangan di Distrik Beoga, Puncak, Papua.

Delapan orang pekerja yang sedang memperbaiki tower dilaporkan tewas dalam peristiwa itu.

Pihak keluarga pertama kali mengetahui kabar tersebut dari berita di internet.

"Tiba - tiba pas saya buka internet ada berita kejadian di Papua. Saya awalnya nggak percaya terus saya hubungin abang saya yang tertua cari info apa benar," kata Sandri.

Baca juga: Pembangunan Sirkuit Formula E Capai 52 Persen, Anggaran Membengkak Rp 10 Miliar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com