Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Insiden Bocah Tenggelam, Dinas SDA Diminta Pasang Pagar Pengaman di Waduk Rambutan 2

Kompas.com - 09/03/2022, 17:19 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta diminta untuk memasang pagar pengaman di tepi Waduk Rambutan 2, Ciracas, Jakarta Timur, usai insiden bocah laki-laki berinisial AA (10) tenggelam dan meninggal di waduk tersebut.

Camat Ciracas Mamad mengatakan, pagar pengaman perlu dipasang untuk mencegah kasus serupa terulang.

"Semestinya dibuatkan pagar pengaman, dibuat di sekitar turap untuk mencegah kasus serupa, juga dibuatkan plang peringatan agar anak-anak tidak bermain," kata Mamad, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Bocah 10 Tahun Meninggal akibat Tenggelam Saat Mancing Ikan di Waduk Rambutan 2

Pihak Kecamatan Ciracas juga meminta pagar pengaman dipasang di waduk-waduk lain seperti di Waduk Rambutan 1, Waduk Cimanggis, dan Waduk Rawa Babon.

"Harapan kami semua, waduk jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi. Mudah-mudahan satu paket susulan ke depan waduk disiapkan fasilitas pagar pengaman," ujar Mamad.

Terpisah, Kepala Pleton Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Sektor Ciracas, Enjat Sudrajat, menyarankan Dinas SDA DKI Jakarta menempatkan petugas di waduk-waduk.

"Kalau kami (Sudin Gulkarmat) kan siaga di sektor, butuh waktu ke lokasi. Sementara kalau ada petugas di sekitar waduk langsung penanganan, lebih cepat," tutur Enjat.

Baca juga: Anies Ajukan Banding soal Pengerukan Kali Mampang, Fraksi PDI-P: Tak Peka Persoalan Masyarakat

Bocah laki-laki berinisial AA meninggal akibat tenggelam di Waduk Rambutan 2, Rabu ini.

Sudin Gulkarmat Jakarta Timur menerima permintaan evakuasi bocah tenggelam itu pada pukul 10.50 WIB.

Sesampainya di lokasi, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur hanya mengambil data. Sebab, korban sudah berhasil dievakuasi warga.

"Korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh warga pada pukul 10.56 WIB," ujar Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman.

Baca juga: Pengelola Bandara Soekarno-Hatta: Penumpang di Bawah 6 Tahun Tak Wajib Bawa Hasil Tes Covid-19

Saksi mata bernama Ahmad (45) mengatakan bahwa korban tercebur hingga tenggelam di Waduk Rambutan 2 saat memancing ikan di dekat pintu air waduk itu sekitar pukul 10.30 WIB.

"Dia awalnya mancing ikan sama satu anak lain. Mancing ikan pakai tutup kipas angin yang dijadikan serokan. Pas lagi mancing, tiba-tiba tercebur," kata Ahmad kepada wartawan di lokasi.

Mengetahui korban jatuh, Ahmad dan tiga warga lain segera menolong korban.

Korban ditemukan dalam keadaan tubuh terjerembab ke lumpur dengan kedalaman sekitar tiga meter.

"Pas kami angkat itu kakinya dalam posisi tersangkut tutup kipas angin yang dipakai memancing. Mungkin korban tercebur karena terpeleset tutup kipas angin yang tersangkut di kaki," ucap Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com