Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Papua yang Diamankan Saat Demo Mengaku Dipukuli Polisi, Satu Perempuan Pingsan

Kompas.com - 11/03/2022, 17:03 WIB
Tria Sutrisna,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa Papua yang ditangkap saat aksi demonstrasi di dekat Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, digiring ke Stadion Polda Metro Jaya.

Pantauan Kompas.com, para mahasiswa Papua tersebut berada di dalam area stadion dengan penjagaan petugas. Beberapa di antaranya tampak terduduk di pinggir lapangan sambil menunggu proses pemeriksaan oleh penyidik.

Salah seorang pedemo, Nico mengaku bahwa dia dan sejumlah rekannya ditangkap saat berada di dekat Gedung Kementerian Dalam Negeri.

Saat penangkapan tersebut, kata Nico, beberapa massa aksi diduga dipukul di bagian wajah hingga terluka oleh petugas.

"Iya kami ditangkap di dekat Kemendagri. Ada kawan yang dipukuli di wajah sampai berdarah. Ada yang sampai merah (lebam), ada yang bajunya sampai robek," ujar Nico kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Demo Mahasiswa Papua Ricuh, Kasat Intel Polres Jakpus Alami Luka Robek di Kepala Usai Terkena Serangan

Menurut Nico, sedikitnya ada lima peserta demo yang terluka akibat dugaan tindak kekerasan saat proses penangkapan oleh aparat kepolisian.

Padahal, lanjut Nico, kegiatan yang digelar oleh para mahasiswa pada Jumat ini merupakan aksi damai untuk menolak pemekaran Papua.

"Setidaknya lima orang terluka, ada juga cewek dipukul sampai pingsan sampai saat ini belum sadar," ungkap Nico.

"Aksi kami ini aksi damai, menolak pemekaran Papua yang dibahas di Kemendagri," sambungnya.

Untuk diketahui, Polda Metro Jaya menangkap sejumlah mahasiswa Papua yang terlibat dalam aksi demonstrasi yang berujung ricuh di dekat kantor Kementerian Dalam Negeri.

Baca juga: Sejumlah Mahasiswa Papua yang Diduga Serang Kasat Intel Polres Metro Jakpus hingga Terluka Diamankan Polisi

Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon sampai harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka robek di bagian kepala akibat terkena serangan sejumlah mahasiswa dalam aksi demo tersebut.

"Ada satu anggota yang terluka. Sementara ada beberapa orang yang sedang kami bawa ke Polda Metro untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Jumat.

Zulpan belum menjelaskan secara terperinci mengenai jumlah pedemo yang diamankan. Informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah polisi melakukan pemeriksaan.

"Setelah mereka tiba di Polda ya saya infokan," jelas Zulpan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardana membenarkan adanya anggota Polres Metro Jakarta Pusat yang menjadi korban pemukulan mahasiswa.

Baca juga: Polda Metro Periksa Mahasiswa Papua yang Diduga Pukul Anggota Polisi saat Demo di Jakpus

"Iya benar anggota kami terluka di bagian kepala dan saat ini tengah dilakukan perawatan ke rumah sakit terdekat," kata Wisnu saat dihubungi, Jumat.

Sementara itu, Kapolsek Sawah Besar Kompol Maulana Mukarom mengatakan bahwa pemukulan dilakukan dengan menggunakan benda tumpul dan tangan kosong.

"Mahasiswa ada yang memukul dengan benda tumpul dan tangan kosong," ujarnya.

Maulana mengungkapkan, akibat pemukulan tersebut, AKBP Ferikson Tampubolon mengalami luka robek di kepala.

"Kasat Intel Polres Metro Jakpus jadi korban pemukulan oleh pedemo mahasiswa Papua yang mengakibatkan luka robek di kepala," katanya.

Maulana menyayangkan aksi yang berujung ricuh tersebut.

"Padahal petugas melakukan pengamanan secara humanis, namun mereka sengaja melakukan tindakan anarkis," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com