Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Papua yang Diamankan Saat Demo Sudah Dipulangkan, Seorang Terduga Pemukul Polisi Tetap Ditahan

Kompas.com - 11/03/2022, 21:09 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi unjuk rasa menolak pemekaran daerah otonom baru (DOB), termasuk dari Front Mahasiswa Papua se-Jabodetabek, digiring ke Mapolda Metro Jaya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua se-Indonesia (Sekjen AMPTPI) Ambrosius Mulait mengatakan, ada 120 mahasiswa yang digiring ke Mapolda Metro Jaya.

Namun, polisi kemudian memulangkan 119 mahasiswa, sedangkan satu orang ditahan atas dugaan pemukulan terhadap Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat.

"Satu teman ditahan," ujar Ambrosius dalam keterangannya, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Polisi Sebut Mahasiswa Papua yang Demo Langgar Aturan karena Kumpul di Belakang Istana

Ambrosius menjelaskan, mulanya sekitar pukul 11.00 WIB, massa aksi tiba di sekitar Istana Merdeka dan berjalan kaki ke arah Istana.

"Saat menuju ke Istana, diadang oleh aparat di depan kantor Mendagri dan bentrok dengan aparat," ungkapnya.

Akibat pengadangan tersebut, massa aksi berputar arah melewati Jalan Veteran menuju kawasan sekitar Istana Merdeka, tetapi kembali diadang oleh pihak kepolisian.

Kericuhan pun terjadi saat massa diadang di Jalan Veteran.

Baca juga: Polda Metro Bantah Pukul Mahasiswa Papua yang Demo di Kemendagri hingga Ada yang Pingsan

Ambrosius menyebutkan, ada seorang peserta aksi yang dipukul oleh aparat.

"Salah satu teman perempuan, Lince, diinjak dan sempat pingsan, teman-teman membantu dia menyadarkan," kata Ambrosius.

Sekitar pukul 13.30 WIB, massa aksi terus melakukan orasi politik menolak DOB di Papua.

Sebelumya diberitakan, Polda Metro Jaya membantah bahwa kepolisian melakukan tindak kekerasan saat mengamankan mahasiswa Papua yang terlibat aksi demonstrasi di dekat kantor Kementerian Dalam Negeri, Jumat.

Baca juga: Mahasiswa Papua yang Diamankan Saat Demo Mengaku Dipukuli Polisi, Satu Perempuan Pingsan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, tidak ada anggota yang memukul para pedemo.

"Polisi tidak ada melakukan pemukulan terhadap para pedemo," ungkap Zulpan.

Zulpan enggan berkomentar lebih lanjut mengenai pernyataan mahasiswa Papua yang menyebut ada aksi pemukulan oleh aparat.

Zulpan hanya menegaskan bahwa tidak ada pemukulan terhadap para pedemo.

"Tidak ada pemukulan terhadap para pedemo," jelas Zulpan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com