Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cek NJOP Jakarta

Kompas.com - 13/03/2022, 02:00 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengetahui Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dari sebuah properti penting bagi yang sedang ingin melakukan transaksi jual beli tanah atau bangunan.

NJOP juga diperlukan untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pemilik properti wajib membayar PBB.

Setiap daerah dan ruas jalan memiliki besaran NJOP yang berbeda-beda. Bahkan setiap tahun atau per tiga tahunnya mengalami perubahan nilai, tergantung dari lokasi wilayah tanah dan bangunannya.

Baca juga: Mau Beli Atau Jual Rumah, Sudah Tahu Apa Itu NJOP Belum?

Cara mengecek besaran NJOP

Untuk mengecek berapa besaran NJOP di tempat yang sedang diperjualbelikan, kini tak perlu repot-repot datang ke kantor kecamatan atau Badan Pertanahan Negara (BPN). NJOP bisa dicek melalui situs online Pemprov DKI Jakarta. Berikut langkah-langkahnya:

  • Kunjungi situs Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) Jakarta pada alamat bprd.jakarta.go.id.
  • Setelah itu, pilih 'Publikasi"Lalu masukan NJOP di bagian pencarian
  • Lalu pilih kategori dokumen misal "Pajak Bumi dan Bangunan".
  • Nanti akan keluar sejumlah kumpulan regulasi Pajak Bumi dan Bangunan.
  • Tinggal selanjutnya pilih peraturan yang paling baru tahunnya.
  • Atau cara mudahnya untuk tahun 2021, klik link berikut ini https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/167231/pergub-prov-dki-jakarta-no-17-tahun-2021

Cara mengecek NJOP melalui aplikasi iPBB

  • Unduh aplikasi iPBB di Google Play Store atau Apps Store.
  • Masukan NOP dan tahun yang ingin dicek.
  • Nantinya akan muncul informasi lengkap PBB Anda.

Cara mengetahui NOP

Sementara itu, biasanya setiap orang akan mendapatkan nomor objek pajak (NOP) saat mendaftarkan Objek Pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak.

NOP juga digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi yang menjadi objek pajak. Namun apabila NOP hilang maka bisa diketahui dengan cara:

  • Mengecek STTS (Surat Tanda Terima Setoran) atau bukti pembayaran PBB periode sebelumnya. NOP tercantum dalam kedua dokumen tersebut.
  • Melalui kantor KPP Pratama terdekat. Biasanya petugas akan menanyakan slip dokumen bukti pembayaran PBB tahun lalu untuk mempermudah pencarian Nomor Objek Pajak yang Anda miliki. Namun, apabila tidak ada maka petugas KPP Pratama bisa mencarikan Nomor Objek Pajak berdasarkan alamat dan data yang tercatat di Kantor Pajak.
  • Cara lain yakni dengan datang langsung ke Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) DKI Jakarta untuk mengetahui NOP. Dispenda Jakarta terletak di berbagai lokasi berikut.

Dispenda DKI Jakarta

  • Alamat: Jalan Kebon Sirih Menteng Jakarta Pusat
  • Telepon: (021) 3822579

Dispenda Jakarta Pusat

  • Alamat: Johar Baru I 1 Kota Jakarta Pusat
  • Telepon: (021) 4215829

Dispenda Jakarta Utara

  • Alamat: Jalan Plumpang Semper Nomer 8, Jakarta Utara

Dispenda Jakarta Selatan

  • Alamat: Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
  • Telepon: (021) 7206910

Dispenda Jakarta Barat

  • Alamat: Jakarta Outer Ring Road Nomer 61, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
  • Telepon: (021) 1 500 828

Baca juga: NJOP DKI Naik, Anies Nilai Rumah DP 0 Rupiah Solusinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com