Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Kediaman Tersangka Teroris yang Ditangkap di Kabupaten Tangerang

Kompas.com - 15/03/2022, 15:57 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Tersangka terorisme berinisial To ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di sebuah perumahan, kawasan Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Selasa (15/3/2022).

Polisi menyebut To merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Pantauan Kompas.com di lokasi, kediaman To tidak disegel menggunakan garis polisi.

Rumah yang memiliki luas 20 x 20 meter persegi dan didominasi warna hijau itu terletak di pojokan jalan. Tak ada rumah lain di samping, depan, atau belakang kediaman To.

Baca juga: Tersangka Teroris di Tangerang Disebut Ditangkap Saat Subuh

Rumah terdekat dari kediaman To berjarak sekitar 20 meter, yang terletak di sebelah kanan. Sementara itu, di sisi kiri dan sisi belakang kediamannya terdapat sawah yang sangat lapang.

Pada sisi depan rumah To terdapat tanah kosong. Rumah lainnya berjarak sekitar 25 meter.

Sebuah mobil Toyota Kijang berpelat merah terparkir di kediaman To. Mobil itu berwarna perak.

Di halaman luar pagar rumah dipenuhi tanaman hijau. Begitu juga pada bagian dalam dekat garasi. Ada sebuah sepeda yang terparkir di sebelah kiri mobil. 

Seluruh jendela di kediaman To ditutup gorden. Tidak tampak ada kegiatan penghuni rumah.

Menurut Lukman, Ketua Rukun Warga (RW) di perumahan tersebut, istri To dan satu anaknya masih berada di rumah mereka.

"Ada satu anaknya yang kecil (di kediaman To), istrinya juga ada," ujarnya saat ditemui, Selasa.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Seorang Tersangka Terorisme Jaringan JI di Tangerang

Menurut Lukman, To ditangkap setelah melaksanakan shalat subuh. "(Ditangkap) sekitar jam 05.00 WIB. Kejadiannya (penangkapan) di mushala perumahan ini, habis shalat subuh," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyatakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, To merupakan seorang pegawai sipil negeri (PNS).

"Tersangka To juga seorang PNS/ASN (aparatur sipil negara)," kata Ramadhan kepada wartawan, Selasa.

Dia mengatakan To merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Namun, Ramadhan belum menginformasikan secara detail soal peran dan keterlibatan To dalam jaringan JI.

Menurut Ramadhan, penangkapan To dilakukan pada pukul 04.52 WIB hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com