Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Sebut Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Pusat Turun Drastis

Kompas.com - 15/03/2022, 16:34 WIB
Reza Agustian,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan, kasus aktif Covid-19 di wilayahnya turun drastis sejak gelombang Covid-19 varian Omicron melanda.

"Sekarang kasus Covid-19 di Jakpus sudah sekitar 1.200 kasus," ujar Dhany Sukma di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).

Kasus aktif ialah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan atau isolasi.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Anak di Jakarta Pusat Belum 100 Persen karena Banyak Orangtua Tak Beri Izin

Menurut Dhany, kasus aktif Covid-19 menurun drastis setelah sempat mencapai angka 10.000.

Kendati kasus Covid-19 telah menurun, Dhany meminta jajarannya untuk terus melakukan tracing atau pelacakan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Tetap kita melakukan tracing, selain itu kita meminta masyarakat untuk mengetatkan protokol kesehatan," ungkapnya.

Dhany juga menginstruksikan agar cakupan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster dan vaksinasi bagi anak usia 6 sampai 11 tahun ditingkatkan.

Sementara, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan, pencapaian vaksinasi booster baru mencapai 15 persen berdasarkan warga yang memiliki KTP Jakarta Pusat.

Baca juga: Wagub Sebut BOR RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Turun Jadi 12 Persen

"Secara umum warga baru mendapat dosis satu dan dua. Ini menjadi tantangan bagi kami Sudin Kesehatan Jakarta Pusat," ujar Erizon, Selasa.

Erizon mengatakan, pihaknya akan terus menyosialisasikan soal pentingnya booster kepada masyarakat.

Menurut dia, saat ini masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa vaksinasi dosis pertama dan kedua sudah cukup aman.

"Kami minta masyarakat yang sudah vaksin dosis pertama dan kedua segera lanjut ke dosis ketiga. Kita akan gencarkan dalam sosialisasi pentingnya vaksin booster," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com