Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan di Kebon Jeruk Diteror hingga Disiram Air Aki karena Berhenti Berlangganan Ojek

Kompas.com - 17/03/2022, 10:46 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - MD (31), seorang karyawati di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tak menyangka keputusannya untuk berhenti berlangganan jasa ojek berujung pada penganiayaan.

Sejak Desember 2020, MD menggunakan jasa pengemudi ojek online (ojol), BJ (61), untuk berangkat ke kantor. Awalnya, MD memanfaatkan jasa ojek melalui aplikasi dan memutuskan berlangganan secara offline.

Kemudian pada Januari 2022, MD berhenti berlangganan, sebab tempat tinggalnya kini sudah dekat dengan kantor.

Namun, BJ tidak terima dengan keputusan MD. Ia pun meminta penjelasan MD hingga berkali-kali.

"Saya sudah bilang bahwa saya sekarang sudah tinggal dekat sini. Jadi saya bilang berhenti langganan dulu. Dia tetap marah-marah sambil menarik tangan saya. Dia bilang maunya ngobrol empat mata mulu," ujar MD, kepada wartawan, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Polisi Tetapkan Pengemudi Ojol yang Siram Air Aki ke Mantan Pelanggan sebagai Tersangka

MD yang sudah menjelaskan alasannya, mengaku tidak mengerti kenapa BJ berkukuh meminta penjelasan dengan berbicara empat mata.

Ia mengaku BJ kerap meneror melalui pesan singkat maupun menemuinya secara langsung. Bahkan, kata MD, beberapa kali BJ mencegat di jalan menuju kantor, hingga mendatangi kantornya.

"Itu mungkin dia sudah tahu rute saya kerja, dia juga tahu tempat tinggal saya," kata MD.

MD menuturkan, BK juga pernah mencegat dan tidak membolehkannya pergi bekerja ketika menggunakan ojek online lain.

"Hari itu saya lupa dia ngomong apa, tapi dia marah. Pokoknya saya enggak boleh berangkat kerja. Bahkan ojol yang saya pesan itu dihalang-halangin," ungkap MD.

Saat itu, di depannya, pelaku sempat menyumpahi MD dengan kasar. "Habis itu mulai kasar. Saya disumpahin, didoain ketrabrak motor terus mati," imbuhnya.

MD juga pernah diancam akan dibunuh saat dicegat di depan kantornya. Padahal saat itu, MD ditemani security kantor.

"Saya awalnya enggak mau gubris tapi akhirnya saya temui biar cepat selesai masalah ini. Tapi tetap saja dia ngomongnya marah-marah doang sambil ngancam. Dia sampai bilang 'saya ini bisa bunuh kamu loh dalam waktu 5 menit'. Ngancam begitu," kata MD.

MD mengaku enggan menemui BJ berdua saja. Sebab, Ia takut diperlakukan kasar jika bertemu berdua saja tanpa security yang menemani.

Baca juga: Wanita yang Diteror dan Disiram Air Aki Mengaku Paranoid Tiap Melihat Pengemudi Ojol

Disiram air aki

Pada Rabu (2/3/2022) pagi, MD akhirnya mau menemui BJ dengan harapan dapat segera menyelesaikan persoalan ini. Namun, ketika bertemu, tiba-tiba BJ menyiram MD dengan cairan dari sebuah botol.

"Setelah disiram itu saya panik. Saya bertanya-tanya, 'Ini air apa? Apa air keras?'. Jadi saya menunduk buat melindungi muka," kenang MD dengan pahit.

Tak tahu cairan apa yang membasahi kepalanya itu, MD pun menangis dan berlari ke kantor yang jaraknya 20 meter dari lokasi kejadian.

MD mengatakan, setelah diguyur cairan tersebut, ia merasakan adanya panas dan gatal di kepalanya. Selain itu, matanya pun terasa perih.

"Ini rasanya panas, gatal, mata saya perih juga. Saya sempat cuci muka di toilet kantor tapi masih gatal," kata MD sembari menangis.

Saat MD melarikan diri ke kantor, menurutnya BJ masih mengikutinya, tetapi hanya sampai di depan gedung.

"Setelah itu dia masih nyamperin ke kantor, dia sempat cuci tangan di wastafel di depan kantor yang ada di situ," lanjut MD.

Baca juga: Pengakuan Wanita yang Disiram Air Aki oleh Ojol, Dibuntuti hingga Diancam Dibunuh

Setelah menerima perlakuan kasar itu, MD mengaku selalu curiga dan ketakutan setiap kali melihat pengemudi ojol. MD merasa seperti ada seseorang yang sedang mengintai dirinya.

"Saya jadi paranoid tiap lihat ojol. Saya jadi selalu curiga kalau ada ojol, apalagi kalau ada yang bergerombol," kata MD.

Ketakutannya itu memengaruhi aktivitas sehari-hari MD, terutama saat ia berangkat dan pulang bekerja. MD mengaku selalu minta ditemani saat bepergian keluar.

"Aku jadi ke mana-mana harus ada yang temani. Aku jadi enggak mandiri lagi. Biasanya tuh aku berani. Jadi trauma banget. Aku juga kerja jadi keganggu, aku jadi panik gitu," keluh MD.

BJ ditahan

Setelah kejadian itu, MD melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kebon Jeruk. "Awalnya saya enggak mau lapor karena kasihan dia sudah tua, tapi karena dia nekat kayak gini, tindakan ini (menyiram air aki) sudah kurang ajar," kata MD.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kebon Jeruk Kompol Slamet Riyadi mengatakan, MD mengalami iritasi di kepalanya setelah diguyur air aki.

"Korban mengalami iritasi di kulit kepala. Kedua kelopak matanya merah," kata Slamet, kepada wartawan, Rabu.

Slamet mengatakan, tak sampai 24 jam setelah pelaporan, BJ sudah berhasil diamankan.

"Pelaku sudah ditahan sejak 3 Maret 2022. Kurang dari 24 jam sudah bisa kita ungkap, dan pelaku sudah kita proses. Telah kita lakukan pemeriksaan Sudah ditahan berarti sudah tersangka," kata Slamet, saat dikonfirmasi, Rabu.

Baca juga: Pengemudi Ojol yang Siram Air Aki ke Pelanggan Terancam 5 Tahun Penjara

Kepada polisi, BJ mengaku melakukan hal tersebut lantaran kesal langganan ojek yang sudah belangsung selama 1,5 tahun itu dihentikan oleh MD.

"Alasannya dia itu kesal, kenapa kok enggak langganan antar jemput sama dia. Namanya langganan ojek kan," ungkap Slamet.

"Sebenarnya korban sudah pernah menjawab alasannya, tapi pelaku kurang puas dengan jawabannya, " lanjut dia.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, Slamet mengungkapkan bahwa pelaku tidak memiliki gangguan jiwa.

Hingga saat ini BJ ditahan di Mapolsek Kebon Jeruk. Ia disangkakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com