Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Berlalu, Penerapan Sistem One Way Daan Mogot Tangerang Dinilai Tepat

Kompas.com - 22/03/2022, 15:14 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang telah mengujicobakan sistem satu arah (one way) di Jalan Daan Mogot selama satu bulan.

Uji coba sistem kali pertama diterapkan pada 20 Februari 2022.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan, pihaknya telah memiliki hasil dari pengujicobaan sistem one way itu.

Baca juga: Jalan Bouraq Sempat Macet karena One Way Daan Mogot, Dishub Tangerang Sebut Sosialisasi Kurang Maksimal

Menurut dia, ada peningkatan rata-rata kecepatan dari kendaraan bermotor yang melintas di Jalan Daan Mogot dan sekitarnya.

"Sederhananya, dari kecepatan awal sebelum ada rekayasa (one way di Jalan Daan Mogot), kita ukur rata-rata perjalanan, itu 25 koma sekian kilometer per jam (di Jalan Daan Mogot dan sekitarnya)," papar Wahyudi melalui sambungan telepon, Selasa (22/3/2022).

Wahyudi menyebutkan, usai one way diterapkan, rata-rata kecepatan kendaraan di Jalan Daan Mogot dan sekitarnya mencapai 28,9 kilometer per jam.

Baca juga: One Way Jalan Daan Mogot Dikeluhkan Warga, Dishub Tangerang Utamakan Kelancaran

Dengan demikian, ada kenaikan kecepatan kendaraan bermotor sekitar 3 kilometer per jam.

"Setelah kita rekayasa, rata-rata kecepatan kendaraan di jaringan di sana ternyata pada posisi 28,9 kilometer per jam," tuturnya.

"Artinya ada peningkatan kecepatan rata-rata sebesar 3 kilometer per jam," sambung dia.

Dishub Kota Tangerang menghitung rata-rata kecepatan kendaraan bermotor tak hanya di Jalan Daan Mogot saja.

Sebab, Jalan Daan Mogot terkoneksi dengan jalan-jalan lain di sekitarnya.

Beberapa jalan lain yang masih dalam satu jaringan dengan Jalan Daan Mogot adalah Jalan Bouraq, Jalan Lio Baru, Jalan Pembangunan 1-5, Jalan Sudirman, Jalan TMP Taruna, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Sitanala.

Baca juga: Komentar Dishub soal Kemacetan Imbas One Way Jalan Daan Mogot Terjadi di Jalur Lain

Wahyudi melanjutkan, berdasar kenaikan peningkatan kecepatan kendaraan di satu jaringan itu, maka one way dinilai sudah tepat untuk diterapkan di sana.

"Kita simpulkan di situ dari sisi rekaya, itu sudah tepat, itu sudah benar. Secara kinerja jaringan jalan itu ada peningkatan kecepatan rata-rata," katanya.

Sebagai informasi, one way diterapkan Jalan Daan Mogot dengan tujuan untuk mengurai kemacetan di sana.

Saat pertama kali diterapkan, one way di jalan itu berimbas ke jalan lain yang digunakan pengendara untuk menghindari Jalan Daan Mogot.

Imbasnya, yakni kemacetan muncul di Jalan Bouraq, Jalan Sitanala, dan Jalan Lio Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com