Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Berjalan Alot, Tarif Angkutan Terintegrasi Tak Kunjung Disetujui DPRD DKI

Kompas.com - 23/03/2022, 19:28 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat dengan agenda persetujuan mengenai tarif integrasi transportasi umum di Jakarta berjalan alot. Sampai rapat ditutup pada pukul 17.15 WIB, tarif yang rencananya akan diputuskan bulan ini belum juga mendapat kesimpulan akhir.

Dalam rapat tersebut, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak masih tak setuju karena menilai tarif integrasi akan memberatkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.

Subsidi PSO untuk transportasi umum dinilai akan semakin membengkak. Menurut dia, subsidi senilai Rp 3 triliun lebih bisa digunakan untuk program pembangunan lainnya seperti penyediaan air bersih.

Baca juga: PSI Ingatkan Tarif Terintegrasi Transportasi Umum di Jakarta Jangan Bikin Rugi BUMD DKI

"Saya tidak pernah melihat masyarakat mengeluh mengenai tarif, yang dikeluhkan masyarakat adalah tidak punya air minum," kata Gilbert dalam rapat yang digelar Komisi B, Rabu (23/3/2022).

Gilbert mengatakan, pembangunan infrastruktur air bersih di Jakarta tak kunjung selesai karena terbentur masalah anggaran. Di sisi lain, tarif terintegrasi yang akan menelan subsidi triliunan rupiah justru terus dikebut.

"Sedangkan kita membuat air minum terbentur karena masalah anggaran," kata dia.

Baca juga: Pengamat Sebut Integrasi Tarif Transportasi Jakarta Perlu Didukung Akses yang Memadai

Dari sisi Pemprov DKI Jakarta, tarif angkutan terintegrasi disebut sudah cukup terlambat untuk diterapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, dalam amanat yang diberikan pemerintah pusat, semestinya Pemprov DKI Jakarta sudah menjalankan tarif angkutan terintegrasi sejak tahun lalu.

Namun, karena dari segi infrastruktur belum terpenuhi akhirnya saat ini waktu yang dinilai tepat untuk mengintegrasikan kebijakan tersebut.

Baca juga: DPRD DKI Khawatir Subsidi Transportasi untuk Tarif Terintegrasi Salah Sasaran

"Pada bulan Januari 2019 pak Presiden itu sudah menginstruksikan dilakukan integrasi, nah ini salah satunya yang sudah dilakukan Pemprov DKI itu melakukan integrasi prasarana, integrasi layanan dan rute," kata Syafrin.

Keputusan persetujuan akhirnya kembali ditunda karena dalam rapat belum ada keputusan apakah tarif integrasi bisa direalisasikan sesegera mungkin.

Rapat terkait tarif integrasi kali ini digelar kali ketiga setelah pertama digelar bersama Komisi C pada 15 Maret, Rapat pertama dengan Komisi B pada 16 Maret dan hari ini bersama Komisi B dengan hasil belum mencapai kesepakatan.

Rencana tarif integrasi tersebut akan diberlakukan setelah mendapat persetujuan dari DPRD DKI Jakarta.

Setelah mendapat persetujuan dari DPRD, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan membuat Keputusan Gubernur untuk penerapannya.

Akan ada uji coba selama dua pekan, sehingga tarif terintegrasi baru bisa berlaku efektif pada April 2022.

Tarif terintegrasi dipatok Rp 10.000 untuk durasi tiga jam perjalanan. Kendaraan umum yang akan terintegrasi dalam sistem tersebut berupa moda transportasi bus transjakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com