Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Pemkot Bekasi Hentikan LKM-NIK, Fraksi PKS Latu Har Hary: Keputusan yang Prematur

Kompas.com - 26/03/2022, 17:56 WIB
Hotria Mariana,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PKS Latu Har Hary menilai, keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memberhentikan Layanan Kesehatan Masyarakat berbasis Nomor Induk Kependudukan (LKM NIK) prematur dan akan merugikan masyarakat setempat.

Untuk diketahui, pada Rabu (23/3/2022), Pemkot Bekasi mengeluarkan Surat Wali Kota Nomor 440/2169/Dinkes. Warkat ini berisi informasi terkait penyetopan kerja sama LKM NIK per 1 April 2022.

Latu Har Hary yang akrab disapa Bang Jampang mengatakan, indikator universal health coverage (UHC) Kota bekasi masih belum ideal. Hal ini terlihat dari jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan di sana yang baru mencapai 85 persen dari total penduduk.

“Sementara, untuk mencapai UHC, tingkat kepesertaaan harus 95 persen,” imbuhnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/3/2022).

Lebih lanjut, pejabat yang menaruh perhatian pada isu kesehatan itu mengungkapkan, sebanyak Rp 64 miliar telah dianggarkan untuk Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (Jamkesda) 2022. Dana ini diharapkan mampu menyerap kepesertaan hingga 235.371 jiwa.

“Rencananya akan ada penambahan kepesertaan BPJS sebanyak 169,869 jiwa pada Maret-April 202. Namun, hal itu baru bisa menaikan angka 90 persen dari target UHC. Jadi, masih butuh sebanyak 136.652 jiwa peserta baru lagi untuk mencapai 95 target UHC,” terang Bang Jampang.

Melihat kondisi itu, ia pun mengimbau Pemkot Bekasi tidak melepas kebijakan LKM NIK dengan terburu-buru. Pemkot masih harus memberikan layanan LKM NIK sebagai pendamping bagi masyarakat yang belum punya atau menunggak iuran BPJS Kesehatan.

“Termasuk masyarakat yang belum menjadi kepesertaan BPJS PBI APBD,” imbuhnya.

Ke depan, DPRD Kota Bekasi akan memanggil Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota, dinas dan stakeholder terkait agar bisa duduk bersama mencari solusi yang komprehensif terkait permasalahan tersebut.

“Supaya masyarakat kota Bekasi tidak khawatir ataupun dirugikan. Kami di Komisi IV DPRD Kota Bekasi sangat mendukung percepatan UHC di kota ini,” kata Bang Jampang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com