Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pertamax Naik, Warga Bekasi: Bikin Boros, Jadi Dioplos dengan Pertalite

Kompas.com - 01/04/2022, 23:06 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Harga bahan bakar minyak jenis Pertamax resmi naik mulai hari ini, Jumat (1/4/2022). Kenaikan harga ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia dengan besaran beragam.

Dengan adanya kenaikan yang berlaku mulai pukul 00.00 waktu setempat tersebut, harga Pertamax hari ini berada pada kisaran Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per liter.

Artinya, harga Pertamax naik sebesar Rp 3.500 hingga Rp 3.600 per liter dari harga sebelumnya yakni Rp 9.000 hingga Rp 9.400 per liter.

Baca juga: Pertamax Diprediksi Naik Ramadhan, Warga Pilih Beralih ke Pertalite atau Produk dari Perusahaan Lain

Beberapa warga yang kerap menggunakan Pertamax di Kota Bekasi pun ikut mengeluhkan kenaikan harga tersebut.

Salah satu pengendara motor yang selalu menggunakan Pertamax untuk kendaraannya yakni Ridwan (44). Ia mengatakan, kenaikan harga Pertamax membuatnya terpaksa beralih ke Pertalite.

Ia merasa bahwa kenaikan harga Pertamax kurang tepat dan justru menyiksa masyarakat.

"Sudah sembako naik kemarin naik, ditambah bensin (Pertamax) juga naik. Saya jadi harus pindah ke Pertalite buat mengisi bensin motor saya," keluh Ridwan saat ditemui di salah satu Pom Bensin di Kota Bekasi, Jumat (1/4/2022).

Senada dengan Ridwan, salah satu pengendara lain yang juga bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol) yakni Toto (37) menjelaskan bahwa dirinya juga tidak setuju jika harga bahan bakar jenis Pertamax naik.

Baca juga: Polres Jakarta Barat Selidiki Dugaan Penimbunan Solar di Kembangan

"Saya kadang pakai Pertamax buat motor saya. Tapi kalau (harga) naik begini, ya berat juga. Enggak setuju lah pokoknya," kata Toto.

Toto pun menjelaskan, jika memang tidak memungkinkan untuk menggunakan bensin jenis Pertamax, ia berencana mengoplos bensin Pertamax dan Pertalite ke kendaraannya.

"Saya pikir kalau pakai Pertamax terus malah justru boros, apalagi harganya naik begini. Paling cara ngakalinnya, ya saya oplos dengan Pertalite," kata Toto.

Sementara itu, pengendara lain bernama Adrian (25) mengaku tidak masalah jika harga Pertamax naik.

Namun, jika memang setiap harinya harus memakai bensin jenis Pertamax, ia harus berpikir dua kali karena biaya untuk pergi bekerja menjadi dua kali lipat.

Baca juga: Polisi Selidiki Lokasi Diduga Penimbunan Solar di Kembangan Jakbar

"Rumah saya di Bekasi, tempat kerja saya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sebelum naik, enggak berpengaruh. Tapi setelah naik ini, kayanya bakal pikir dua kali (pakai Pertamax)," jelas Adrian.

Ia juga berharap, kenaikan dari Pertamax ini tidak berlangsung lama dan pemerintah dapat segera menurunkan harganya kembali.

"Harapannya sih jangan naik lagi, kalau bisa malah turun. Kasihan yang lain, banyak yang kesusahan," pungkas Adrian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com