Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Penumpang Bus di Terminal Kalideres Diprediksi Terjadi H-2 Lebaran

Kompas.com - 04/04/2022, 19:36 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, diprediksi akan terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen menduga, puncak lonjakan akan terjadi pada H-2 atau dua hari sebelum Lebaran.

"Saya perkirakan pada H-2 Lebaran itu jumlah penumpang bisa mencapai 3.500 per hari," kata Revi di Jakarta Barat, Senin (4/4/2022).

Lebih lanjut ia mengatakan, trafik jumlah penumpang akan mulai bergerak naik pada pertengahan Ramadhan dan mulai melonjak satu pekan menjelang Lebaran.

"Satu pekan menjelang Lebaran mungkin trafiknya 1.000 sampai 2.000 penumpang per hari," kata Revi.

Baca juga: Penumpang di Terminal Kalideres Diprediksi Mencapai 3.500 Orang pada H-2 Lebaran

Dalam rapat koordinasi yang diadakan pengelola terminal bersama Kakorlantas Polri dan Kementerian Perhubungan beberapa hari lalu disebutkan bahwa jumlah pemudik yang akan berangkat dari Terminal Kalideres tahun ini akan menyamai jumlah pemudik di tahun 2019, atau sebelum pandemi Covid-19.

"Mungkin prediksi tersebut berlandaskan persyaratan tes Covid-19 yang sudah dihapus, dan banyaknya masyarakat yang tidak mudik selama pandemi," kata Revi.

Jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Kalideres ditaksir mencapai 4.000 hingga 7.500 penumpang per harinya pada puncak arus mudik.

Meski demikian, Revi tidak terlalu yakin jumlah penumpang akan sebanyak itu.

Menurutnya, banyak masyarakat yang memilih moda transportasi selain bus tahun ini. 

Baca juga: Warga Bisa Mudik dari Terminal Lebak Bulus meski Belum Vaksin Dosis Ketiga, Ini Syaratnya...

"Dua tahun ini mereka kerepotan dengan persayaratannya jika menumpang bus, kereta, atau pesawat. Sehingga masyarakat sepertinya sudah terbiasa dengan transportasi lain, seperti travel dan kendaraan pribadi," ujar Revi.

Selain itu, ia memprediksi jumlah pemudik tidak akan sebanyak yang disampaikan di dalam rapat koordinasi lantaran banyaknya perantau yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) saat awal pandemi.

Sehingga kondisi perekonomian calon pemudik tidak sebaik sebelum pandemi melanda.

Kendati demikian, Revi mengaku pihaknya tetap melakukan persiapan guna mengantisipasi lonjakan penumpang.

Salah satunya adalah melakukan pengerahan petugas terminal untuk memantau penumpang agar selalu menjaga protokol kesehatan, seperti memakai masker. 

Pengelola Terminal Kalideres juga akan menggandeng kepolisian untuk pengetatan pengamanan di terminal, khususnya menjelang Lebaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com