Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterima di 5 Perguruan Tinggi Asia dan Eropa, Ini Alasan Fawwaz Pilih Kuliah di UI

Kompas.com - 05/04/2022, 11:12 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Salah satu siswa madrasah berprestasi, Muhammad Fawwaz Farhan Farabi, diterima di lima perguruan tinggi yang tersebar di Asia dan Eropa.

Dari sekian universitas luar negeri yang menerimanya, jebolan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC Serpong) itu memilih melanjutkan jenjang pendidikan di Universitas Indonesia (UI) untuk ilmu hukum.

"Rencana mengambil Fakultas Hukum Universitas Indonesia," ujar Fawwaz kepada Kompas.com, Senin (4/4/2022).

Baca juga: Mengenal Fawwaz, Siswa Berprestasi yang Diterima di 5 Perguruan Tinggi Asia hingga Eropa

Ia memilih kampus UI bukan tanpa alasan. Pria ini ternyata bercita-cita ingin menjadi guru besar di bidang ilmu hukum.

"Karena memang dari segala jurusan yang ada, saya paling tertarik ilmu hukum, dan untuk ilmu hukum, materi dasar-dasar hukum di Indonesia hanya bisa dipelajari di Indonesia," jelas Fawwaz.

"Selain itu, saya juga bisa bangun networking terlebih dahulu di sini sehingga bisa lebih memudahkan ketika masuk ke dunia kerja nanti," lanjut dia.

Apa yang dipetik Fawwaz saat ini tak terlepas dari dorongan orangtuanya. Sejak kecil, ia dimotivasi agar bisa mengikuti jejak orangtuanya menempuh pendidikan hingga jenjang S3.

Karena itulah, Fawwaz bertekad untuk bisa lebih baik atau setidaknya melanjutkan kesuksesan kedua orangtuanya.

Baca juga: Spanduk Jenderal Andika Berkaus PKI di Tanah Abang dan Menteng Dicopot dan Diamankan Koramil

Ayah Fawwaz, Suwendi, merupakan seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Agama RI.

Ibunya, Mesraini, merupakan dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Fawwaz merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya, Farah Layli Azka, merupakan mahasiswa semester 6 di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berikut adalah daftar lima perguruan tinggi tempat Fawwaz diterima kuliah:

1. Monash University, Australia (peringkat ke-57 perguruan tinggi terbaik dunia versi Times Higher Education, 2022) - Bachelor of Arts

2. Adelaide University, Australia (peringkat ke-108 perguruan tinggi terbaik dunia versi QS World University Rankings dan peringkat ke-111 versi Times Higher Education, 2022) - Degree Transfer Accelerated, Business

3. Royal Melbourne Institute of Technology, Australia (peringkat 206 perguruan tinggi terbaik dunia versi QS World University Rankings, 2022) – Foundation Studies : General, Bachelor of International Studies

4. Wageningen University & Research, Belanda (peringkat 123 perguruan tinggi terbaik dunia versi QS World University Rankings, 2022) – International Land and Water Management

5. Universitas Indonesia (peringkat ke-290 perguruan tinggi dunia versi QS World University Rankings, 2022) – Fakultas Hukum

Baca juga: Bantah Laporkan Hotman Paris untuk Nebeng Tenar, Razman: Jangan Sangkut Pautkan Laporan dengan Saya

Fawwaz juga berpesan kepada semua pelajar yang ada di Indonesia agar tidak takut bermimpi.

Ia menggarisbawahi, jangan hanya bermimpi, tetapi juga harus memasang tujuan yang jelas dengan langkah yang konkret.

"Lakukan perlahan-lahan langkah itu. Mulai research, gali potensi diri, dan latih kemampuan kita, terlebih kemampuan berbahasa asing. Dan ingat, uang bukan alasan kita untuk berhenti mewujudkan mimpi kita. Akan ada jalan bagi orang-orang yang berusaha," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com