Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Airsoft Gun" yang Dipakai untuk Rampok BJB Cabang Fatmawati Sudah Dimiliki Pelaku sejak 2010

Kompas.com - 06/04/2022, 12:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, BS (43), staf HRD salah satu bank swasta, menggunakan airsoft gun saat berupaya merampok Bank Jawa Barat-Banten (BJB).

Menurut Budhi, airsoft gun itu dibeli pelaku dari temannya pada 12 tahun silam atau tepatnya 2010.

"Airsoft gun yang dimiliki pelaku sudah cukup lama dimiliki pelaku. Pengakuannya pelaku membeli sama temennya pada tahun 2010," ujar Budhi di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Detik-Detik Perampok Bank BJB Lepas Tembakan, Satu Peluru Lukai Sekuriti

Budhi mengatakan, airsoft gun itu dipersiapkan pelaku untuk melengkapi alat lain, seperti pisau lipat, tali ties, bom asap, dan alat kejut sebagai pendukung aksi perampokan.

"Kemudian pada saat melakukan peristiwa itu tersangka sendiri. Namun, dengan peralatan yang sudah dipersiapkan dan dibawa," ucap Budhi.

Budhi sebelumnya mengatakan, BS melakukan aksinya karena terinspirasi sebuah film aksi yang ditonton selama berkerja dari rumah saat pandemi Covid-19.

"Sekali lagi yang bersangkutan beraksi karena dipengaruhi oleh film yang dia tonton. Selama ini pandemi Covid-19, banyak work from home. Dia banyak menonton dan mempraktikkan ini," kata Budhi.

Pelaku melakukan percobaan perampokan karena sedang terlilit utang yang harus dibayarkan dengan jatuh tempo pada Jumat (8/4/2022).

Baca juga: Staf HRD Bank Swasta Coba Rampok BJB Cabang Fatmawati, Polisi: Pelaku Terinspirasi Film

"Yang bersangkutan ini terus dikejar (debt collector). Sebelum melakukan (perampokan), dia sudah melakukan survei Selasa pagi," ucap Budhi.

Sebelumnya, aksi percobaan perampokan di BJB cabang Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2022) sekitar pukul 14.30 WIB.

Peristiwa percobaan perampokan itu terjadi saat rolling door BJB telah tertutup sebagian karena sudah melewati jam operasi.

Pelaku disebut beraksi seorang diri. Dia yang datang menggunakan mobil Daihatsu Xenia langsung masuk ke dalam bank lalu mengeluarkan senjata.

Sekuriti berinisial F yang saat itu sedang berjaga mencoba menghalau dan berhasil menangkap pelaku bersama pekerja serta warga lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com