Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supermarket di MT Haryono Diberi Teguran Imbas Temuan Kecoak di Dalam Kurma, Akan Ditutup jika Terulang

Kompas.com - 26/04/2022, 14:08 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Jakarta Selatan memberikan sanksi berupa surat teguran kepada manajemen supermarket di kawasan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan.

Sanksi tersebut diberikan setelah Sudin KPKP dalam inspeksi mendadak (sidak) menemukan sejumlah makanan tak layak dikonsumsi tetapi masih dipajang di etalase supermarket.

"Akan diberikan surat peringatan pertama terkait dengan perizinan berjualan daging dan ikan yang sudah tidak berlaku, demikian juga NKV (nomor kontrol veteriner) serta banyaknya produk pangan yang tidak berlaku," ujar Kasudin KPKP Jakarta Selatan Hasudungan, Selasa.

Baca juga: Pemkot Jaksel Temukan Kurma Berisi Kecoak Saat Sidak Kelayakan Pangan di Supermarket Kawasan MT Haryono

Hasudungan mengatakan, pemberian sanksi berupa surat teguran itu sesuai dasar hukum tiga undang-undang (UU), yakni UU Pangan, UU Perlindungan Konsumen, dan UU Kesehatan.

"Ada juga Perda 8 Tahun 1989 tentang Pengawasan Pemotongan Ternak, Perdagangan Ternak, dan Daging di DKI Jakarta, Permentan Nomor 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi NKV Unit Usaha Produk Hewan," ucap Hasudungan.

"Kemudian, Peraturan Menteri KKP Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan," sambungnya.

Baca juga: Banyak Makanan Tak Layak Konsumsi di Supermarket Kawasan MT Haryono, Pengelola Beralasan Sarana Prasarana Rusak

Hasudungan memastikan bahwa sanksi penutupan akan diberikan kepada supermarket tersebut jika kembali ditemukan sejumlah makanan yang dijual tidak layak dikonsumsi.

"Sanksi penutupan (jika kembali ditemukan ada pelanggaran)," ucap Hasudungan.

Pemkot Jaksel melalui Sudin KPKP bersama BPOM sebelumnya melakukan sidak ke supermarket tersebut karena adanya aduan masyarakat soal temuan makanan yang tak layak dikonsumsi.

"Tadi kami sudah lihat bersama sama bahwa kondisinya memang ada beberapa produk yang kami temukan benar sudah tidak layak untuk tidak dikonsumsi oleh manusia," ujar Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin di lokasi, Selasa.

Baca juga: Hendak Dikirim ke Hongkong, 1 Kontainer Minyak Goreng Kemasan di Pelabuhan Tanjung Priok Disita Kejati DKI

Munjirin mengemukakan, sejumlah makanan yang tidak layak dikonsumsi itu berupa sayuran dan buah-buahan, ikan olahan, serta makanan.

Untuk buah, kondisinya disebut telah membusuk. Adapun untuk makanan, banyak kemasan yang telah terbuka hingga terdapat serangga di dalamnya.

"Kemudian ada kerang juga. Itu cukup banyak juga, ada 10 boks. Jeruk saya lihat banyak busuk dan yang belum diambil juga. Nanti saya minta disortir kembali. Kurma aja sampai di dalamnya ada kecoak masuk," ucap Munjirin.

Munjirin meminta Sudin KPKP dan BPOM mengawasi sejumlah makanan yang tidak layak, tetapi tetap dijual di supermarket tersebut.

"Ini sungguh luar biasa dan harus ditangani benar saya minta nanti BPOM dan KPKP serius menangani ini semua dengan pengelola," ucap Munjirin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com