Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyandang Tuli Diperlakukan Buruk Saat Melamar Jadi Mitra Pengemudi, Grab Akui Ada Kesalahan Prosedur

Kompas.com - 27/04/2022, 14:23 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Grab Indonesia mengakui ada kesalahan prosedur yang dilakukan petugasnya dalam melayani seorang penyandang tuli yang hendak melamar sebagai mitra grab. Kesalahan prosedur itu berujung keluhan yang viral di media sosial.

Penyandang tuli bernama Tonan itu mengunggah video keluhannya dalam akun instagram @tonandaputra bersama akun istrinya @amanda_farliany. Hingga Rabu (27/4/2022) pukul 12.00 WIB, unggahan tersebut disukai oleh lebih dari 11.300 pengguna Instagram.

Grab pun mengakui petugas keamanannya telah melakukan kesalahan prosedur saat melayani Tonan yang datang ke kantor Grab di Cakung, Jakarta Timur, pada Selasa (26/4/2022) kemarin.

"Grab menemukan terjadinya kesalahan prosedural di lapangan, dan untuk itu menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada beliau atas kejadian yang dialami," kata Mayang Schreiber, Chief Communications Officer of Grab Indonesia, dalam keterangan resminya, Rabu.

Baca juga: Viral, Penyandang Tuli Mengaku Diperlakukan Buruk Saat Melamar Jadi Mitra Pengemudi Grab Indonesia

Mayang menegaskan, Grab terbuka dengan penyandang disabilitas yang hendak mendaftar sebagai mitra pengemudi.

Bahkan rekrutmen terhadap penyandang disabilitas sudah dilakukan sejak 5 tahun lalu. 

"Dengan program rekrutmen mitra penyandang disabilitas yang telah berjalan selama lima tahun, seharusnya kejadian ini dapat dihindari," katanya. 

Mayang juga menjelaskan, pihaknya selama ini rutin berkoordinasi dengan organisasi penyandang disabilitas seperti Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin)  dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI).

Koordinasi itu dilakukan dalam melaksanakan program kemitraaan dengan penyandang disabilitas, termasuk implementasi untuk semua inisiatif perbaikan program tersebut.

"Kami harus dan akan menjalankan program ini dengan lebih baik, sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan," ungkap Mayang.

Baca juga: Terlunta-lunta Menunggu Kapal Seharian di Pelabuhan Merak...

Mayang pun memastikan, pihaknya telah meminta maaf kepada Tonan  dan mengajak korban bertemu untuk proses evaluasi perusahaan guna meningkatkan layanan terhadap mitra disabilitas.

"Permohonan maaf sudah dilayangkan, dan beliau telah menyampaikan kesediaan untuk bertemu dengan perwakilan Grab Indonesia hari ini," kata Mayang.

Mayang menambahkan, petugas yang diduga memberikan perlakuan buruk pada Tonan dibebastugaskan sambil menunggu proses investigasi berlangsung. Proses investigasi akan diselesaikan paling lambat tiga hari ke depan.

Grab Indonesia nantinya akan menyampaikan hasil investigasi tersebut kepada publik.

Selain investigasi, Grab Indonesia juga akan memperbaiki prosedur pendaftaran daring untuk mitra pengemudi dengan kebutuhan khusus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com