Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Pria Berinisial MNA Tak Terlibat Dugaan Pengeroyokan Rico Valentino

Kompas.com - 30/04/2022, 15:32 WIB
Tria Sutrisna,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan pria berinisial MNA tidak terlibat dalam kasus dugaan pengeroyokan artis Rico Valentino di kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Untuk diketahui, MNA merupakan pengunjung kafe yang dikeroyok oleh Rico bersama pemilik gerai PS Store, Putra Siregar pada 2 Maret 2022 lalu.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Budhi Herdi Susianto mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan MNA tidak termasuk dalam beberapa orang yang diduga mengeroyok Rico.

"Bukan (salah satu pelaku)," ujar Budhi kepada wartawan, Sabtu (30/4/2022).

Baca juga: Polisi Sebut Tak Banyak Orang Terlibat dalam Dugaan Penganiayaan terhadap Rico Valentino

MNA alias N, kata Budhi, diketahui sudah meninggalkan lokasi kejadian ketika peristiwa pengeroyokan Rico terjadi.

"MNA saat itu sudah pulang," kata Budhi.

Sebelumnya, Rico diduga sempat dikeroyok di kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Maret 2022.

Peristiwa ini terjadi setelah Rico dan Putra Siregar diduga menganiaya pengunjung kafe berinisial MNA atau N.

Dalam kasus tersebut Rico dan Putra telah ditetapkan sebagai tersangka. Budhi mengatakan, Rico telah melaporkan dugaan pengeroyokan itu.

Menurut Budhi, tak banyak orang yang terlibat dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Rico di luar kafe.

"Ini memang tidak banyak orang yang terlibat. Ini sedang kami melakukan proses terhadap laporan (Rico)," ujar Budhi, saat dihubungi, Jumat (29/4/2022).

Baca juga: Polisi Sebut Rico Valentino Sempat Dipukuli Orang Usai Keroyok Pengunjung Kafe

Selain itu, Budhi mengatakan, kondisi penganiayaan yang dialami Rico berbeda dari peristiwa pengeroyokan yang dilakukan bersama Putra terhadap MNA.

Menurut Budhi, terdapat cukup banyak saksi terkait penganiayaan yang dialami MNA di dalam kafe, termasuk barang bukti berupa rekaman kamera pengawas.

"Cukup banyak saksi yang akhirnya berkembang yang harus kita lakukan pemeriksaan. Dari kemarin ada saksi CC (Chandrika Chika), berkembang ke saksi N, dan sebagainya," kata Budhi.

"Itu kan memang proses pada saat yang mengetahui, termasuk rekaman CCTV yang kita miliki, itu memang masih cukup ramai di kafe tersebut," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com