Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tari Grebeg Terbang Gede dari Banten

Kompas.com - 05/05/2022, 00:15 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tari Grebeg Terbang Gede merupakan salah satu tarian khas dari Provinsi Banten. Tarian ini banyak dipakai pada acara-acara pemerintahan sebagai tarian selamat datang.

Tari yang satu ini merupakan salah satu tarian penyambutan bagi tamu agung yang berkunjung ke Provinsi Banten. Tarian ini disajikan dengan nuansa islami.

Arti Makna Tari Grebeg Terbang Gede

Kata Grebeg sendiri diambil dari kosa kata bahasa Jawa Banten yang memiliki arti dirempug atau dikeroyok. Tarian ini sering digunakan sebagai simbol dari masyarakat Banten yang religius, ramah, dan terbuka.

Tarian ini merupakan tarian tradisi yang berpijak pada kesenian Terbang Gede atau Terbang Buhun dari Kota Serang.

Sejarah Tari Grebeg Terbang Gede

Terbang Gede merupakan salah satu kesenian tradisional Banten yang tumbuh dan berkembang pada waktu para penyebar agama Islam menyebarkan ajarannya di Banten.

Oleh sebab itu, kesenian ini berkembang secara pesat di lingkungan pesantren dan mesjid-mesjid. Adapun salah satu instrumen musik utamanya adalah terbang besar yakni sejenis gendang besar yang digunakan untuk menabuh.

Baca juga: Mengenal Fungsi Seni Tari

Dalam sejarahnya kesenian terbang gede berfungsi sebagai sarana penyebaran agama Islam. Namun, seiring perkembangan zaman berkembang menjadi upacara ritual, seperti ngarak panganten, ruwatan rumah, akikahan hajat bumi, dan juga hiburan.

Kesenian ini bermula di Pandeglang di mana terdapat perkumpulan kesenian yang bernama Siti Denok dipimpin oleh H. Sarikah.

Selain itu ada juga perkumpulannya di Serang yang bernama Sinar Wangi yang dipimpin oleh Abdullah.

Gerakan Tari Grebeg Terbang Gede

Gerakan Tari Grebeg Terbang Gede dikolaborasikan dengan gerakan pencak silat khas Banten. Penarinya mulanya dimainkan oleh beberapa orang laki-laki.

Ada yang sambil membawa penabuh, ada yang hanya menari saja. Namun seiring perkembangan penari perempuan pun bisa ikut serta di dalamnya.

Peralatannya terdiri atas penabuh terbang gede yakni penabuh besar, sela, penabuh pengarak, penabuh kempul, penabuh koneng. Mereka menari sambil diiringi salawat nabi dengan bahasa Arab dan bahasa Jawa.

Properti Tari Grebeg Terbang Gede

Pakaian yang digunakan para pemain Kesenian Terbang Gede ini tidak diatur secara resmi. Dengan kata lain tidak ada pakaian atau properti yang pakem. Busananya pun tergantung pada jenis acaranya.

Misal seperti Hari Kemerdekaan RI, para pemain menggunakan pakaian warna putih, celana panjang warna gelap, ikat kepala dari kain leman, dan kain poleng setengah betis.

Referensi:

  • Aam, Masduki dkk. (2005). "Kesenian Tradisional Provinsi Banten". Bandung: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.
  • Sulaiman. (2016). "Sekilas Mengenal Kebudayaan Banten". Surabaya: JPBOOKS.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com