Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemudik Pulang Naik Pesawat: Hindari Macet, Mobil yang Digunakan Mudik Dikirim Pakai Kapal

Kompas.com - 06/05/2022, 07:11 WIB
Muhammad Naufal,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang pesawat memilih untuk kembali dari mudik Lebaran lebih awal melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Kamis (5/5/2022).

Diketahui, puncak arus balik di Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan bakal terjadi pada 7-8 Mei 2022.

Bullah (55) yang tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dari Medan, Sumatera Utara, Kamis, mengatakan, dirinya memutuskan pulang dengan pesawat agar sampai di Jakarta lebih cepat.

Sebab, ia sebetulnya membawa mobil saat berangkat mudik ke kampung halamannya di Aceh.

Baca juga: Ramai soal Harga Tiket Pesawat Jakarta-Aceh Tembus Rp 9,6 Juta, Ini Kata Lion Air

Namun, untuk menghindari macet dan ketibaan lagi di Jakarta lebih cepat, ia memutuskan pulang naik pesawat.

Mobil yang ia bawa mudik dititipkan di kapal untuk dikirim ke Jakarta. 

"Waktu kita pulang kemarin (mudik ke Aceh) naik mobil. Kalau lama sedikit kan macet di jalannya (darat)," paparnya.

"Pengiriman mobilnya itu ke rumah, (dipatok harga) Rp 4 juta-Rp 5 juta," sebut Bullah.

Tak hanya menghindari kemacetan di darat, Bullah juga kembali dari mudiknya lebih awal karena putrinya hendak kembali kuliah.

Ia mengaku tak mempermasalahkan harga tiket pesawat selama periode menjelang puncak arus balik ini.

"Anak-anak mau sekolah, kuliah, maka kami pulang duluan," katanya.

Baca juga: Kapasitas Terbatas, Penjemput Pemudik Diimbau Tak Berlama-lama di Parkiran Bandara Soekarno-Hatta

Adapun tiket pesawat rute Bandara Kualanamu-Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis dipatok harga Rp 1,3 juta.

Sementara itu, rute yang sama dan berangkat pada Jumat (6/5/2022) dipatok sekitar Rp 2 juta.

Ditemui di lokasi yang sama, calon penumpang pesawat lain bernama Toni (38) mengaku hendak kembali dari mudiknya pada Kamis ini.

Ia hendak kembali ke kampung halamannya di Surabaya, Jawa Timur, bersama lima anggota keluarganya melalui Bandara Soekarno-Hatta.

"Ini mau balik ke Surabaya. Sudah selesai silaturahmi. Memang mudiknya di sini (di Jakarta)," sebut Toni, ditemui di lokasi yang sama, Kamis.

Baca juga: H+3 Lebaran, 119.575 Penumpang Diperkirakan Berangkat dan Tiba di Bandara Soekarno-Hatta

Dia hendak kembali dari mudiknya pada Kamis ini untuk menghindari puncak arus balik di Bandara Soekarno-Hatta. Toni khawatir saat puncak arus balik akan ramai pemudik yang juga hendak kembali.

"Pulang sekarang karena menghindari arus balik nanti kalau ramai di sini, antisipasi saja," ucapnya.

Toni menambahkan, dia membeli tiket pesawat rute Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Juanda Surabaya seharga Rp 1,1 juta.

Dia dan keluarganya berangkat pukul 17.00 WIB dan tiba di Bandara Juanda sekitar pukul 19.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com