Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Gejala Awal Hepatitis Akut Misterius yang Harus Diketahui, Menurut Dinkes Jakarta Pusat

Kompas.com - 11/05/2022, 17:20 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari meminta masyarakat untuk mengenali gejala penyakit hepatitis akut misterius yang mayoritas menyerang anak-anak.

"Tanda yang dapat dijadikan peringatan dini (early warning) seperti kuning pada mata dan kulit, nyeri perut, diare atau mual, lesu, nyeri otot hingga penurunan kesadaran maupun kejang," kata Erizon saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/5/2022).

Dia juga mengimbau orangtua agar memperhatikan kondisi kesehatan anak-anaknya apabila ditemukan salah satu gejala yang serupa.

Baca juga: Cegah Penyebaran Hepatitis Akut Misterius Saat PTM 100 Persen, Disdik Kota Bekasi Akan Berkoordinasi dengan Dinkes

"Jika ada satu saja dari gejala dan tanda tersebut maka sebaiknya memiliki kewaspadaan," ucap Erizon.

"Kemudian untuk dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," sambung dia.

Menurut Erizon, pada umumnya penyakit hepatitis akut tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi semua golongan umur dapat mengidap penyakit hepatitis akut.

Baca juga: Kasus Dugaan Hepatitis Akut Misterius di Indonesia, Ini Upaya Mitigasi Penularannya

"(Hepatitis akut) memiliki banyak faktor penyebab yang memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk penegakan diagnosisnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Erizon berpesan kepada masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi penyakit hepatitis akut, namun dengan syarat tetap memiliki kewaspadaan, menjalankan protokol kesehatan dan meningkatkan perilaku hidup sehat.

"Serta bekerja sama dengan fasilitas kesehatan terutama dalam hal penyelidikan epidemiologi jika diperlukan," tuturnya.

Baca juga: Cegah Hepatitis Akut Meluas, Faskes Diminta Responsif Tes Anak Bergejala Awal

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, terdapat 15 kasus hepatitis akut di Indonesia hingga Senin, 9 Mei 2022.

Budi mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada semua rumah sakit dan dinas kesehatan untuk melakukan pengawasan surveilans terkait dengan kasus ini per 27 April 2022.

Hal tersebut dilakukan empat hari sesudah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan adanya wabah hepatitis akut tersebut di Eropa pada 23 April 2022.

"Sampai hari ini kondisi di Indonesia ada 15 kasus," ujar Budi dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang dilakukan secara virtual.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan satu hari sebelumnya, di mana Kemenkes menyebut terdapat empat kasus dugaan penularan hepatitis akut di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com