Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid SMPN 1 Tangerang Senang Ikut PTM: Bisa Ketemu Teman, Lebih Mudah Pahami Mata Pelajaran

Kompas.com - 12/05/2022, 13:24 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Murid Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tangerang, Kota Tangerang, menilai bahwa sistem pembelajaran tatap muka (PTM) lebih baik dibandingkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

PTM di sana kembali diterapkan mulai Kamis (12/5/2022), setelah siswa-siswi SMPN 1 Tangerang libur Lebaran 2022.

Zeya, murid kelas 8 SMPN 1 Tangerang, menilai bahwa PTM lebih seru karena bisa bertemu teman-temannya di sekolah.

"PTM better dari PJJ-lah, seru. Bisa ketemu teman juga kan, asyik. Kalau PJJ kan online (daring), mau enggak mau harus lihat laptop, enggak asyiklah," paparnya saat ditemui di SMPN 1 Tangerang, Kamis.

Baca juga: Libur Lebaran Usai, SMPN 1 Tangerang Langsung Gelar PTM 100 Persen

Kemudian, ia mengaku lebih memahami materi yang disampaikan guru saat mengikuti PTM.

Saat PJJ, menurut Zeya, ada guru yang terkadang mengalami gangguan teknis saat mengajar secara virtual.

"Pembelajaran lebih nangkap ya, gurunya kan menjelaskan secara langsung. Kalau (via) Zoom gitu, ada guru yang miknya rada-rada error. Enggak ada gangguan teknis kalau PTM," tuturnya.

Pada Kamis ini, ia mengikuti lima mata pembelajaran, yang dimulai pukul 07.15 sampai 10.45 WIB. Katanya, pihak sekolah membatasi waktu pembelajaran tiap mata pelajaran selama 30 menit.

Baca juga: 648 Murid SMPN 1 Tangerang Ikuti PTM 100 Persen, PJJ Tak Lagi Diterapkan

Zeya menambahkan, ia kini tak perlu lagi mengikuti sesi satu atau sesi dua PTM seperti saat pembelajaran tak digelar dengan kapasitas 100 persen.

"Dulu kan ada sesi satu dan sesi dua, sesuai presensi, kalau sekarang semua murid di kelas ada 36 orang," sebut dia.

Untuk diketahui, PTM di SMPN 1 Tangerang diikuti oleh 648 murid kelas 7 dan 8. Ratusan murid itu terdiri dari 324 murid kelas 7 dan 324 murid kelas 8.

Baca juga: Meski Terapkan PTM 100 Persen, Kantin di SMPN 1 Tangerang Masih Ditutup

PTM dimulai pukul 07.15-10.45 WIB. Sementara itu, karena sudah menyelesaikan ujian sekolah, murid kelas 9 di SMPN 1 Tangerang diliburkan.

Kantin di sana masih ditutup hingga saat ini, meski sudah menerapkan PTM 100 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com