Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Penamaan JIS, Brand yang Keren dan Bangga Berbahasa Indonesia

Kompas.com - 13/05/2022, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Terakhir penamaan “Jakarta International Stadium/JIS” menuai kontra lantaran tidak sesuai dengan Undang-Undang No 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

Pasal 36 ayat 3 berbunyi, ”Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia.”

Pihak yang pro mengungkapkan penamaan itu akan membuat Jakarta sejajar dengan kota-kota megapolitan lainnya di dunia. JIS terdengar lebih wah ketimbang SIJ (Stadion Internasional Jakarta)? Entahlah.

Kriteria nama brand

Sebagai brand (jenama), nama JIS mungkin lebih menjanjikan ketimbang SIJ. Kotler dan Keller (2016) mengungkapkan enam kriteria nama brand yang dapat menjadi pilihan.

Pertama, mudah diingat. Nama brand yang baik semestinya singkat dan mudah diucapkan sehingga dapat diingat konsumen. Penamaan “JIS” rasanya telah memenuhi syarat itu.

Kedua, memiliki arti. Nama brand yang bagus itu sepatutnya terkait langsung dengan kategori produk. Nama “JIS” hanya sebuah singkatan yang jika berdiri sendiri tidak memiliki arti.

Ketiga, disukai. Nah, penamaan “JIS” terdengar cukup estetik daripada “SIJ”.

Keempat, dapat diterjemahkan. Nama brand yang baik itu dapat diterjemahkan dan memiliki arti yang positif. Nama “JIS” hanya sebuah singkatan dan tidak dapat diterjemahkan.

Kelima, dapat beradaptasi. Brand dapat abadi dan mengikuti perkembangan zaman jika nama tersebut mampu beradaptasi dan terlihat modern. Pihak pro “JIS” pasti setuju nama ini dapat terus beradaptasi dalam dunia yang dinamis.

Keenam, dapat memperoleh perlindungan. Nama brand dapat memperoleh perlindungan HKI karena tidak generik atau berlaku umum.

Tiga kriteria pertama berperan membangun brand, sedangkan tiga berikutnya bersifat defensif dan membantu melestarikan brand ketika menghadapi tantangan zaman.

Terlepas dari itu semua, tampaknya kebanggaan sebagian warga negara Indonesia terhadap bahasa Indonesia patut diragukan, seperti juga kurangnya kebanggaan terhadap brand lokal ketimbang brand asing.

Tanpa bermaksud menyalahkan pihak manapun, momen hari Kebangkitan Nasional mungkin saat yang tepat bagi bangsa Indonesia untuk merefleksi rasa kebangsaan yang tercermin dari sikap dan perilaku sehari-hari. Dari bagaimana berbahasa, berkomunikasi, pencantuman nama, dan lain-lain.

Kembali ke keluhan kolega dari Malaysia di awal tulisan ini, dia berpikir orang Indonesia sedemikian disiplin dan bangga dengan bahasa Indonesia sehingga tidak menyisakan ruang untuk bahasa asing sebagai petunjuk jalan. Mungkin ya, barangkali tidak.

Aha, belum tahu dia...

*Frangky Selamat, Dosen Tetap Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Tarumanagara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com