Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Anak di Jakarta Timur Dirujuk ke RSCM, 1 Kasus Dipastikan Bukan Hepatitis Akut

Kompas.com - 13/05/2022, 21:23 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kasus anak yang terpapar hepatitis ditemukan di Jakarta Timur. Mereka telah dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar mengatakan, sebelumnya dua anak itu dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kramat Jati.

"Di wilayah Jakarta Timur telah terdeteksi dua anak terinfeksi. Dari dua kasus tersebut, satu kasus bukan kasus hepatitis (akut) misterius. Satu kasus lagi masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan," kata Anwar di Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Baca juga: Belum Ada Satupun Kasus Terkonfirmasi Hepatitis Akut di Indonesia

Anwar mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menggencarkan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada warga untuk mencegah penularan hepatitis akut, khususnya terhadap anak.

"Rajin cuci tangan dengan sabun, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih. Tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit," ucap Anwar.

Anwar juga mengimbau kepada para orangtua dan guru agar memperhatikan kesehatan anak.

"Kami minta para orangtua dan guru menjadi kunci utama. Bahaya Covid-19 belum usai. Namun, belakangan kita diminta untuk mewaspadai hepatitis misterius," ujar Anwar.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, hingga saat ini, belum ada kasus terkonfirmasi hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di Indonesia.

Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan, dari 18 kasus yang diduga terjangkit hepatitis akut, 9 di antaranya berstatus pending klasifikasi, 7 discarded/disingkirkan dari diagnosis hepatitis akut, 1 kasus probable dan 1 kasus dalam proses verifikasi.

Baca juga: Dari 18 Kasus Diduga, 7 Dipastikan Tak Terkait Hepatitis Akut

Ia menjelaskan, 7 kasus kasus disingkirkan/discarded dari hepatitis akut karena diketahui terpapar Hepatitis A, Hepatitis B, Tifoid, Demam Berdarah Dengue (DBD) dan usia di atas 16 tahun.

"Kemudian dari 18 kasus ini, pasien yang meninggal 7 orang dan hidup 11 orang," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat.

Adapun 18 kasus diduga hepatitis akut tersebut terdeteksi di 7 provinsi yaitu Sumatera Barat sebanyak 1 kasus dengan status pending klasifikasi, Sumatera Utara 1 kasus dengan status pending klasifikasi, Kepulauan Bangka Belitung 1 kasus dengan status discarded/disingkirkan dari diagnosis hepatitis akut.

Kemudian, DKI Jakarta sebanyak 1 kasus probable, 5 pending klasifikasi, 5 discarded dari hepatitis akut, 1 masih menunggu hasil pemeriksaan. Di Jawa Timur, 1 kasus dengan status pending klasifikasi, lalu Kalimantan Timur 1 kasus dengan status discarded.

Baca juga: Waspada Hepatitis Akut Misterius, RSPI Sulianti Saroso Siapkan Sumber Daya hingga Sarana dan Prasarana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com