DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, perbaikan atap dua kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pancoran Mas 3 yang ambruk bisa menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Namun, dia telah meminta bantuan badan usaha milik daerah (BUMD) Pemprov Jawa Barat dan Banten, Bank Jabar Banten (BJB), dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) agar perbaikan atap sekolah yang ambruk lebih cepat.
"Iya iyalah (akan memperbaiki), itu bisa dari anggaran-angaran APBD maupun dari non-APBD, makanya yang kami gandeng adalah BJB, saya minta segera direalisasikan, dan juga lewat Baznas," kata Idris kepada wartawan, Kamis (19/5/2022).
Menurut Idris, perbaikan atap sekolah tersebut tidak bisa menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT) karena anggarannya masih kurang.
"Kalau BTT kapan saja terjadi bencana sudah harus ada tindakan, tapi kalau enggak salah BTT kami memang masih perlu ada tambahan," ujar Idris.
Sebelumnya diberitakan, dua kelas di SDN Pancoran Mas 3 yang ambruk akibat diterpa angin kencang dan hujan deras pada Selasa (19/4/2022), hingga kini belum diperbaiki.
Baca juga: Imbas 2 Ruang Kelas di SDN Pancoran Mas 3 Ambruk, Pembelajaran Dibagi 2 Sesi
Saat meninjau ke lokasi, Wakil Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo menyayangkan Pemkot Depok belum dapat memperbaiki atap kelas yang roboh.
Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok serta Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) untuk segera memperbaiki ruangan kelas.
"Mereka memang respons. Akan tetapi kendala mereka adalah pencairan anggaran untuk penanggulangan," kata Hendrik kepada wartawan, Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Atap di Dua Kelas Ambruk, Para Siswa di SDN Pancoran Mas 3 Depok Tetap Antusias Ikut PTM
Oleh karena itu, Hendrik menyarankan perbaikan sekolah tersebut menggunakan anggaran BTT.
Menurut Hendrik, BTT dapat digelontorkan untuk memperbaiki dua kelas yang rusak karena dampak dari bencana.
"Namun, untuk penggunaan anggaran BTT harus ada disposisi langsung dari Wali Kota, nah ini yang menjadi kendala dinas terkait untuk melakukan perbaikan di sini," sambung Hendrik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.