Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keresahan Warga Kranji atas Dugaan Intimidasi Ormas

Kompas.com - 20/05/2022, 07:56 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga RW 006, Perumnas 1, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, merasa resah atas dugaan tindakan intimidasi oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) di wilayah mereka.

Keresahan bermula ketika warga berencana membuat kegiatan terkait dengan pengelolaan UMKM. Wakil Ketua Karang Taruna RW 006, Dimas Galih menjelaskan, warga berencana merangkul para pedagang kaki lima (PKL) terkait pengelolaan keamanan.

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Ormas Lakukan Intimidasi di Kranji: Semua Warga Resah

Menurut Dimas, wacana tersebut didengar oleh ormas. Kemudian, anggota ormas mendatangi rumah ketua Karang Taruna RW 006 dan mencoba melakukan intimidasi pada Senin (16/5/2022).

Setelah itu, Dimas menuturkan, pihak RW 006 berusaha menggelar dialog dengan pimpinan ormas.

"Ketika dialog digelar, pemimpin ormas justru kembali bicara dengan nada yang mengancam, sehingga membuat para warga merasa resah," ungkap Galih, di Mapolres Metro Bekasi Kota, Rabu (18/5/2022).

Merasa mendapat intimidasi, warga RW 006 kemudian melaporkan dugaan perbuatan dengan ancaman kekerasan ke Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota.

Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1.479/V/2022/SPKT.SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.

Warga minta ormas dipindah

Selain dugaan intimidasi, Galih mengungkapkan, ormas tersebut membangun kantor sekretariat di atas tanah milik Perum Perumnas.

Bahkan, kata dia, ormas menggunakan bangunan bekas pertokoan Koperasi Unit Daerah (KUD) milik Perum Perumnas untuk dijadikan kantor sekretariat.

Warga menduga, mereka tidak memiliki izin penggunaan untuk mendirikan sekretariat.

Baca juga: Laporkan Ormas yang Meresahkan ke Polisi, Warga: Kami Minta Ormas Ini Dipindah

 

Galih berharap, laporan ke polisi terkait dugaan intimidasi bisa membuat ormas tersebut pindah dari lingkungan RW 006.

"Kami tidak meminta banyak tuntutan, kami hanya minta ormas ini dipindah dari lingkungan kami," ujar dia.

Penyelidikan polisi

Merespons laporan warga, Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota menyebut tengah melakukan penyelidikan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Komisaris Polisi Ivan Adhitira membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima laporan.

Meski demikian, ia belum dapat menyampaikan secara terperinci soal tindakan yang dilakukan oleh ormas tersebut.

Di sisi lain, Ivan tidak memungkiri bahwa dugaan intimidasi yang dilakukan ormas telah membuat warga RW 006 resah.

"Keresahan itu dari seluruh warga. Itu dari Ketua RT atau RW, memang sudah mendampingi warga untuk melapor (ke polisi)," imbuhnya.

Baca juga: Resah karena Diancam dan Diintimidasi oleh Ormas, Warga Kranji Lapor Polisi

Ia mengatakan, saat ini pihak polisi sedang mendalami dugaan pelanggaran dan intimidasi apa saja yang dilakukan oleh ormas tersebut.

"Persangkaan pasalnya apa, diduga pelanggaran pidananya itu apa, itu masih jadi penyelidikan kami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com