Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah PMK, Peternak Sapi di Depok Semprotkan Disinfektan hingga "Lockdown" Kandang

Kompas.com - 20/05/2022, 23:12 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Rumah peternakan sapi di Jalan Caring, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, memiliki langkah-langkah untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternaknya.

Pemilik peternakan sapi bernama Didik Priyanto mengatakan, semua sapi beserta kandangnya disemprot disinfektan secara berkala.

Selain itu, semua sapi di sana disuntik vitamin dan antibiotik.

"Jadi setiap pagi dan sore itu sapinya kami semprot dengan disinfektan. Untuk antisipasi PMK kami ada penyuntikan, ada penyuntikan vitamin-vitamin dan antibiotik," kata Didik saat ditemui di lokasi, Jumat (20/5/2022).

Baca juga: Antisipasi PMK, Berikut Syarat Masuk Hewan Ternak ke Banten

"Kami juga lakukan pengecekan berkala fisik. Mulut (sapi) kami buka satu per satu dan tentunya kami periksa satu per satu," sambung dia.

Kemudian, kata Didik, peternakan yang dikelolanya juga menerapkan sistem lockdown dengan menutup aktivitas tanpa perjanjian di dalam rumah peternakan.

"Semenjak ada info PMK merebak, kami langsung melaksanakan lockdown. Artinya lockdown itu kami tidak menerima tamu yang tanpa perjanjian," tambah dia.

Didik menyatakan menghentikan kegiatan jual-beli kepada para pedagang. Sebab, pihaknya berfokus pada perawatan sapi terlebih dahulu.

Baca juga: Oknum Polisi Lepaskan Tembakan di Kompleks Polri Ragunan, Warga: Kami Ketakutan...

"Sementara itu, untuk akses ke para pedagang kami hentikan dulu. Kami konsentrasi untuk perawatan aja," lanjutnya.

Pemeriksaan kesehatan sapi juga dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok.

Setelah diperiksa secara fisik oleh Dinas DKP3, lanjut Didik, nantinya para sapi akan diberikan keterangan tambahan berdasarkan hasil pemeriksaan.

"Dari DKP3 Depok, kami memang selalu diperiksa setiap sapi masuk. Jadi setiap sapi masuk itu, kami harus setor surat kesehatan hewan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com