Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Yaris yang Ditampar Pengemudi Pajero Cabut Laporan di Polda Metro Jaya

Kompas.com - 23/05/2022, 18:47 WIB
Tria Sutrisna,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir Toyota Yaris berinisial YAS (28) yang ditampar oleh pengemudi mobil Mitsubishi Pajero di ruas jalan tol arah Tomang, Jakarta Barat, mencabut laporannya di Polda Metro Jaya.

Pencabutan laporan itu dilakukan setelah WY selaku pengemudi mobil Pajero diamankan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Sebelumnya polisi juga telah memediasi kedua pihak tersebut, Senin (23/5/2022).

"Sudah. Saat ini saya sudah mencabut laporannya," ujar YAS saat ditemui wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin sore.

Baca juga: Video Viral Pengemudi Pajero Marahi dan Tampar Sopir Yaris, Polisi Terjun ke Lokasi Kejadian

YAS mengaku sudah berdamai dan memaafkan WY yang sempat melakukan penganiayaan terhadapnya di sebuah gerbang tol.

"Seluruh masalahnya sudah kami selesaikan, benar-benar secara damai dan sudah baikan," kata YAS.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, YAS dan WY yang didampingi kuasa hukum masing-masing keluar dari Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Senin sore.

Keduanya tampak berjalan bersama sambil dikawal oleh penyidik. Mereka bersalaman sebelum berpisah dan berjalan menuju kendaraan masing-masing.

Pada kesempatan yang sama, WY menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya terhadap YAS pada Minggu (22/5/2022).

Baca juga: Polisi: Pengemudi Pajero Tampar Sopir Yaris karena Merasa Terhalang Saat Terobos Antrean

Dia pun menyatakan bahwa cekcok yang berujung penganiayaan terhadap YAS hanyalah kesalahpahaman.

"Iya karena salah paham, enggak ada niat kejahatan atau apapun," kata WY.

Sebagai informasi, YAS melaporkan WY, pengemudi Pajero ke Polda Metro Jaya atas dugaan kasus penganiayaan, Minggu (22/5/2022).

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP / B / 2478 / V / 2022 / SPKT / Polda Metro Jaya, tertanggal 22 Mei 2022.

"Laporannya dugaan penganiayaan pasal 352 KUHP. Barang bukti rekaman video, dibawa pelapor," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.

Baca juga: Pengemudi Pajero yang Tampar Sopir Yaris Gunakan Mobil Milik Perusahaan

Aksi arogan pengemudi Pajero kepada pengendara Yaris diketahui terjadi di jalan tol dari Kebon Jeruk mengarah ke Tomang, Jakarta Barat, pada Minggu.

Aksi tersebut terekam dalam video yang diunggah Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni melalui akun Instagram pribadinya, @ahmadsahroni88.

Dalam rekaman video tersebut tampak pengemudi Mitsubishi Pajero bernomor polisi B 199 MCP menghampiri pengemudi Toyota Yaris tepat di depan pintu tol.

Kemudian, pengemudi pria yang mengenakan kemeja warna biru muda tersebut terlihat menarik kerah baju pengemudi Yaris sambil menyudutkannya ke pintu mobil.

Pengemudi Pajero itu tampak marah-marah.

Baca juga: Pengemudi Pajero yang Tampar Sopir Yaris Disebut Ugal-ugalan, Polisi Cari Bukti Rekamannya

Setelah melepas tangannya dari kerah baju pengemudi Yaris, pengemudi Pajero tersebut menampar pipi pengemudi Yaris, lalu kembali ke mobilnya.

Dalam keterangan di akun Instagram tersebut, Sahroni menyebutkan bahwa pengemudi Mitshubishi Pajero berkendara ugal-ugalan di jalan tol dari Kebon Jeruk menuju arah Tomang.

"Pajero udah ugal ugalan tuh di jalan tol dari kebon jeruk arah ke tomang, kejar2 an sama alphard," tulis Sahroni dalam keterangan video di akun Instagramnya, Minggu.

"Sampe pintu tol, pajero motong yaris. Nah yarisnya gak ngasih tuh, sampe nekuk spion, pokoknya mepet2 an deh sampai depan pintu tol. Terus tiba2 supir pajero keluar tuh marah2 begitu. Emang arogan banget," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com