Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Pajero Belum Ditetapkan Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di MT Haryono

Kompas.com - 27/05/2022, 11:42 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi belum menetapkan status tersangka kepada pengemudi mobil Mitsubishi Pajero berinisial J yang menyebabkan kendaraan beruntun di Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022) malam.

Untuk diketahui, dua orang tewas dan empat orang luka-luka akibat kecelakaan beruntun yang terjadi tepat di depan Gedung Menara Saidah itu.

"Masih diperiksa (pengemudi mobil Pajero). Nanti hasilnya akan disampaikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Polisi Duga Pajero yang Sebabkan Kecelakaan Maut di MT Haryono Tak Melaju Kencang

Zulpan memastikan, penyidik dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya akan memproses kasus kecelakaan yang menyebabkan tewasnya pasangan suami istri itu.

"Tentunya ini laka lantas yang mengakibatkan menghilangkan jiwa orang lain, tentunya proses akan berlanjut ke tahap penyidikan," ucap Zulpan.

Sebelumnya, pengemudi Mitsubishi Pajero berinisial J menabrak lima pengendara motor, mobil, dan taksi.

Dua orang yang tewas dalam kecelakaan itu merupakan suami istri bernama Raka (25) dan Nova (21).

Baca juga: Sederet Fakta Kecelakaan Beruntun di MT Haryono, Berawal Pengemudi Pajero Ngebut, Pasutri Tewas

Saat kecelakaan terjadi, Raka dan Nova sedang memboncengi anak pertama yang usianya belum genap 2 tahun berinisial RP. Beruntung RP selamat dalam kecelakaan itu.

Sopir taksi yang turut menjadi korban, Kokoy (41), menjelaskan, kecelakaan maut itu terjadi saat sopir Pajero melintas dari arah timur ke selatan, lalu seketika menabrak sejumlah pengendara motor.

Sejumlah pengendara motor yang ditabrak lebih awal terimpit di antara Pajero dan taksi milik Kokoy.

"Tidak lama terdengar suara teriakan, tidak tahunya para pengemudi motor itu ditabrak sama pengemudi Pajero itu. Tidak lama kemudian mobil saya juga diseruduk," ucap Kokoy.

Baca juga: Pasutri Tewas Ditabrak Pajero di MT Haryono, Sang Anak Kebingungan Cari Orangtuanya: Mama, Mama...

Sementara itu, Kasi Laka Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Edy Purwanto menduga, sopir Pajero itu melintas dengan kecepatan yang normal sebelum terjadi kecelakaan.

"Kalau dugaan sementara untuk kecepatan (mobil Pajero) tidak tinggi," ujar Edy.

Polisi telah melakukan tes urine kepada pengemudi Pajero itu di Rumah Sakit Kramatjati, tetapi hasilnya belum keluar.

Selain itu, penyidik dari Ditlantas Polda Metro Jaya saat ini telah memeriksa lima orang saksi untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com