Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tawuran yang Tewaskan Pemuda di Pasar Kam Jatinegara

Kompas.com - 30/05/2022, 16:38 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan kronologi tawuran yang menewaskan pemuda berinisial MF (17) di Jalan Otista III, kawasan Pasar Tradisional Kam, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan, tawuran tersebut dipicu oleh saling ejek kedua kelompok pemuda di media sosial.

"Melalui Instagram, korban mendapat pesan dari kelompok pelaku yang intinya mengajak bertemu dengan kelompok korban untuk melakukan tawuran," ujar Muqaffi, di Mapolsek Jatinegara, Senin (30/5/2022).

Baca juga: Pembacok Pemuda di Pasar Kam Jatinegara Ditangkap, Polisi Buru Pelaku Lain

Kedua kelompok kemudian memutuskan bertemu di Jalan Otista III pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 02.00 WIB. Kelompok pelaku berjumlah 30 orang, sedangkan kelompok korban ada 15.

"Akhirnya mereka tawuran. Karena jumlah dari kelompok korban kalah, sehingga mereka mundur tepatnya di Pasar Kam, di situ terjadi penusukan terhadap MF," kata Muqaffi.

Pelaku yang membacok korban yaitu DS (17), ditangkap dua hari usai kejadian. Berdasarkan lima keterangan saksi yang diperiksa, diketahui pelaku hanya berjumlah satu orang.

DS telah ditetapkan menjadi tersangka dan dijerat Pasal 170 ayat 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) juncto Pasal 351 KUHP.

"Ancaman (penjara) di atas lima tahun," ujar Muqaffi.

Baca juga: Tawuran Maut di Pasar Kam Jatinegara, Berawal dari Saling Ejek di Instagram

Adapun korban tewas setelah terkena sabetan senjata tajam di bagian rusuk hingga tembus ke paru-paru.

Ibu korban, Sulastri (37) mengatakan, anaknya sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati usai kejadian.

"Tapi pas saya sampai pukul 02.30 WIB ke sana, anak saya sudah enggak ada," ujar Sulastri kepada wartawan, Jumat (27/5/2022).

Sulastri mengatakan, anaknya merupakan siswa kelas 3 sekolah menengah pertama (SMP).

"Kemarin saya dikasih lihat hasil rontgen sama dokter, parunya itu robek. Jadi ada luka dari samping (rusuk) sampai ke paru. Memang saya lihat di pasar itu banyak banget darah," kata Sulastri.

Baca juga: Polisi Tangkap Salah Satu Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pemuda di Pasar Kam Jatinegara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com