Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Indonesia Bersatu Tingkat DKI Buka Diri, Eko Patrio: PDI-P Mau Gabung Juga Boleh...

Kompas.com - 30/05/2022, 21:35 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tingkat DKI Jakarta yang terdiri dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DKI, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI, dan DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI membuka diri jika ada partai lain yang ingin bergabung.

Hal itu diungkapkan Ketua DPW PAN Provinsi DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio saat konferensi pers di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (30/5/2022).

"Kenapa enggak (kalau ada partai lain gabung), ayo, kami welcome. Bener ya, PKB boleh, mungkin PDI-P mau juga boleh," ujar Eko.

Baca juga: PAN, Golkar, dan PPP DKI Samakan Visi Misi, Tebalkan Koalisi Indonesia Bersatu

Asalkan, lanjut Eko, partai yang ingin bergabung satu persepsi dengan KIB tingkat DKI Jakarta.

"Kalau masih satu persepsi yang sama, ayo, sesuai dengan misi visi kami, kami welcome," ujar Eko.

Eko menambahkan, KIB tingkat DKI juga mempersilakan diri jika ada calon pemimpin yang ingin memimpin Jakarta.

Baca juga: Koalisi Indonesia Bersatu Tingkat DKI Fokus Bahas RUU Kekhususan Jakarta hingga Pilkada 2024

"Pemimpin yang ingin memimpin Jakarta kami persilakan juga untuk gabung ke kami, tapi dengan syarat memberikan kontribusi baik untuk masyarakat Jakarta," tutur Eko.

Untuk diketahui, PAN, PPP, dan Golkar sepakat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu di Rumah Heritage Jakarta pada Kamis (12/5/2022) malam.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebutkan, koalisi itu fokus membahas berbagai agenda politik dan persiapan Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com