Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kios Pasar Barito Direvitalisasi, Pedagang Buah dan Kuliner Ditempatkan di Dalam Taman Langsat

Kompas.com - 31/05/2022, 18:07 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan melalui Suku Dinas (Sudin) Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) mulai merevitalisasi kios-kios yang ada di Pasar Barito, Kebayoran Baru.

Penataan 85 kios di pasar itu dilakukan secara bertahap dimulai dengan beberapa pedagang hewan yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu.

Kasudin PPKUKM Jakarta Selatan, Dedy Dwi Widodo mengatakan, saat ini Sudin PPKUKM Jakarta Selatan tengah mematangkan rencana penataan untuk pedagang parsel dan kuliner di Pasar Barito.

Baca juga: Pemkot Jaksel Kucurkan Rp 1,2 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Barito

"Rencana relokasi keberadaan puluhan kios kuliner dan buah di Jalan Barito pindah masuk ke dalam areal Taman Langsat," ujar Dedy saat dikonfirmasi, Selasa (31/5/2022).

Rencana perpindahan kios itu telah dibahas bersama Dinas Pertamanan dan Kehutanan DKI Jakarta.

Adapun tujuan pemindahan kios kuliner dan buah untuk memperlihatkan kawasan Taman Langsat yang selama ini tertutup oleh sejumlah kios di Pasar Barito.

"Jadi, sebagian (pedagang) dimasukkan ke dalam area taman. Selama ini tidak terlihat di sepanjang Jalan Barito karena tertutup kios," ucap Dedy.

Sementara itu, Pemkot Jaksel menganggarkan Rp 1,2 miliar untuk merevitalisasi sejumlah kios di Pasar Burung Barito.

Baca juga: Pasar Barito Bakal Direvitalisasi, Sejumlah Kios Pedagang Hewan Mulai Dirobohkan

"Anggaran revitalisasi Pasar Burung kemarin Rp 1,6 M, namun demikian itu ditawar oleh pemenang lelang itu menjadi Rp 1,2 miliar," ujar Dedy.

Dedy mengatakan, anggaran senilai Rp 1,2 miliar itu akan merevitalisasi 85 kios Pasar Barito yang selama ini diisi oleh pedagang hewan, kuliner dan buah.

Dedy menegaskan, tidak ada pedagang yang akan diganti untuk menempati kios setelah revitalisasi selesai dari yang ditargetkan pada Agustus 2022.

Hal inilah yang membuat tidak ada protes atau gejolak dari para pedagang selama dilakukan sosialisasi untuk revitalisasi.

"Kita tidak nambah baru tidak mengganti baru. Makannya dalam proses pembangunan atau pemindahan itu tidak ada gejolak. Yang ada gejolak kalau kita nambah pedagang baru atau pedagang pengganti, nah itu," ucap Dedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com