Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diizinkan Berdagang, PKL Mengaku Lebih Untung Jualan Saat Car Free Day

Kompas.com - 05/06/2022, 10:52 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) kembali digelar di sejumlah titik di DKI Jakarta pada Minggu (5/6/2022) mulai pukul 06.00 WIB-11.00 WIB.

Pada CFD kali ini, pedagang kaki lima (PKL) sudah diizinkan berjualan meski hanya di beberapa titik.

Udin (50), merupakan salah satu PKL yang mencoba peruntungannya dengan berjualan di CFD kali ini.

Penjual aneka minuman sachet yang menggunakan gerobak itu berjualan mulai Minggu pagi.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Gelar Festival Udara Bersih di Tebet Eco Park untuk Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia

"Saya jualan mulai jam 06.00 WIB, di sini terus saya belum pindah-pindah," ujarnya saat ditemui sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu.

Ia mengaku sudah menjual puluhan minuman dingin atau pun hangat seperti kopi hitam, es kopi, es capucino, dan lainnya, sejak minggu pagi.

Menurut Udin, CFD kali ini memang cenderung lebih ramai jika dibandingkan dengan CFD yang digelar pekan kemarin.

Sebab, saat CFD pekan kemarin, Ibu Kota sempat diguyur hujan.

"Hari ini lebih laku ya, kalau pekan kemarin kan hujan pas paginya. Ya hari ini memang lebih ramai pengunjungnya," sebut dia.

Udin menyatakan, minuman sachet yang dijual diberi harga mulai Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per gelas.

Baca juga: Anies Pantau Pemindahan Mobil Balap Formula E, Siap Dibawa ke Maroko

Dia mengaku lebih banyak mendapatkan untung jika berjualan di CFD dari pada harus berkeliling saat hari biasa atau week day.

"Dari pada hari biasa mending begini. Kalau hari minggu gini kan ramai, olahraga. Kalau hari biasa kan orang-orang kantor doang," sebut Udin.

Dia menambahkan, gerobak yang digunakan untuk berjualan didorong dari kediamannya di Kwitang, Jakarta Pusat.

"Tiap harinya kalau enggak di sini keliling. Dibawa pakai sepeda ini gerobaknya. Kalau sekarang gerobaknya ditinggal di rumah, di Kwitang," kata Udin.

Diberitakan sebelumnya, Dishub DKI Jakarta kini juga sudah mengizinkan PKL untuk berjualan di area CFD.

"Partisipan atau pedagang daftar di hbkb.jakarta.go.id atau bit.ly/PendaftaranPKLHBKB2022," sebut Dishub DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com