Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimalisasi Kasus DBD, Kecamatan Cempaka Putih Tambah Kader Jumantik

Kompas.com - 06/06/2022, 18:58 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kecamatan Cempaka Putih menambah kader juru pemantau jentik (jumantik) dalam rangka meminimalisasi kasus demam berdarah dengue (DBD).

Camat Cempaka Putih Andri Ferdian mengatakan, saat ini ada 376 warga dari berbagai rukun tetangga (RT) yang berpartisipasi sebagai kader jumantik.

"Kami menambah jumantik agar lokasi (rawan DBD) lebih banyak terjangkau," ujar Andri saat dihubungi wartawan, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Periode April hingga Mei 2022, Ada 160 Kasus DBD di Jakarta Pusat

Menurut Andri, jajarannya juga menambah hari pemantauan lokasi wilayah rawan DBD dari yang sebelumnya dilakukan setiap hari Jumat menjadi Selasa dan Jumat.

"Jadi kami tetap melakukan (pemantauan), waktu yang ditambahin, Selasa dan Jumat," ungkapnya.

Andri mengungkapkan bahwa jumlah kasus DBD di Cempaka Putih sebanyak 64 kasus.

Ia bersama jajarannya tengah memperhatikan kasus DBD di Kelurahan Cempaka Putih Barat.

"Saat ini (Cempaka Putih Barat) sedang sangat kami perhatikan," ucapnya.

Baca juga: Cegah Kasus DBD Bertambah, Jumantik Diminta Tingkatkan Pengawasan

Sebelumnya diberitakan, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencatat ada 160 kasus DBD di Jakarta Pusat selama periode April hingga Mei 2022.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari memprediksi, jumlah itu dapat bertambah.

"Dari bulan April hingga Mei, kasus DBD 160 dan kemungkinan terus bertambah," ujar Erizon, Jumat (3/6/2022).

Menurut Erizon, kasus DBD paling banyak ditemukan di Kecamatan Cempaka Putih dan Kemayoran.

Baca juga: 8 Siswa yang Keroyok Pelajar di Cempaka Putih Terancam Dicabut KJP-nya

Erizon mengatakan, peningkatan kasus DBD terjadi karena saat ini mulai memasuki musim hujan.

"Banyak genangan itu yang bisa potensial terjadinya pertumbuhan DBD, dalam hal ini yang perlu diantisipasi adalah adanya genangan pada musim penghujan," ungkap Erizon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com