JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencatat ada 160 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama periode April hingga Mei 2022.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari memprediksi jumlah itu dapat bertambah.
"Dari bulan April hingga Mei, kasus DBD 160 dan kemungkinan terus bertambah," ujar Erizon saat dihubungi wartawan, Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Cegah DBD, Kelurahan Semper Timur Genjot Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Menurut Erizon, kasus DBD paling banyak ditemukan di Kecamatan Cempaka Putih dan Kemayoran.
Ia mengatakan, peningkatan kasus DBD terjadi karena saat ini mulai memasuki musim hujan.
"Banyak genangan itu yang bisa potensial terjadinya pertumbuhan DBD, dalam hal ini yang perlu diantisipasi adalah adanya genangan pada musim penghujan," ungkapnya.
Erizon mengatakan, pencegahan tumbuhnya jentik nyamuk merupakan langkah yang paling efektif untuk meminimalisasi kasus DBD.
Menurut dia, tidak semua adanya temuan kasus DBD harus dilakukan pengasapan atau fogging.
"Kalau memang sangat diperlukan bisa juga dilakukan penyemprotan, tapi yang paling tepat adalah mencegah pertumbuhan jentik," kata Erizon.
Baca juga: Marak Kasus DBD di Tangsel, Pemkot Harap Warga Ikut Program Satu Rumah Satu Jumantik
Secara terpisah, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengimbau semua unit perangkat kerja daerah (UPKD) di Jakarta Pusat turun ke lapangan bersama kader juru pemantau jentik (Jumantik).
Langkah itu dilakukan, ujar Irwandi, agar mempersempit tumbuhnya jentik nyamuk sehingga kasus DBD di Jakarta Pusat dapat terkendali.
"Kader Jumantik saya minta lebih tingkatkan lagi dalam pengecekan, dan UPKD wajib mendampingi kader Jumantik," ucap Irwandi.
"Jika ada yang tidak mendampingi bisa melapor dan akan diberikan teguran," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.