JAKARTA, KOMPAS.com - Eks Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Roy Suryo mendatangi Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/6/2022) malam.
Sambil didampingi kuasa hukumnya, Pitra Romadoni, Roy Suryo membuat laporan terkait gambar meme candi Borobudur yang telah disunting menjadi mirip dengan wajah Presiden RI Joko Widodo.
"Hari ini kami selaku kami selalu penasihat hukum Roy Suryo membuat laporan polisi terkait dengan meme Stupa Candi Borobudur yang telah beredar di media sosial," ujar Pitra dalam keterangannya, dikutip Jumat (17/6/2022).
Laporan tersebut teregistrasi di Polda Metro Jaya dengan nomor LP / B / 2970 / VI / 2022 / SPKT / Polda Metro Jaya, tertanggal 16 Juni 2022.
Dalam kasus ini, Pitra Romadoni yang telah diberi kuasa tercatat sebagai pelapor. Sementara korbannya adalah Roy Suryo yang merupakan kliennya.
"Yang dilaporkan itu adalah pengunggah pertama. Yang diketahui oleh kami ada tiga akun. Dan itu sudah dijelaskan juga di postingan roy. Bahwasanya beliau dapat dari sini," ungkap Pitra.
"Karena beliau merasa juga korban atas akun tersebut, dan digiring opininya ke arah sana maka kami laporkan," sambung dia.
Baca juga: Roy Suryo Laporkan Pengunggah Pertama Gambar Meme Stupa Candi Borobudur Mirip Jokowi
Roy Suryo melaporkan akun pengunggah pertama meme Stupa Candi Borobudur berwajah mirip Jokowi itu karena merasa disudutkan oleh sejumlah pihak.
Dia tak terima dituduh sebagai pembuat gambar lelucon terkait isu kenaikan tarif tiket Candi Borobudur yang beredar luas di media sosial itu.
"Jadi disebut-sebut foto stupa Candi Borobudur atau Sang Buddha itu diedit, editing yang dilakukan oleh Roy Suryo. Ada kalimat itu. Roy Suryo upload, editing, dan sebagainya sehingga viral," ujar Roy Suryo di Mapolda Metro Jaya, Kamis Malam.
Padahal, kata Roy Suryo, gambar meme stupa Candi Borobudur yang diedit menjadi mirip wajah Jokowi sudah beredar sejak 7 Juni 2022.
Baca juga: Polisi Bagikan Helm SNI Gratis ke Pelanggar Lalu Lintas di Jakarta Barat
Beberapa akun lain pun turut mengunggah foto serupa pada hari-hari berikutnya.
Berdasarkan data yang dimiliki Roy Suryo, pada 8 Juni 2022 sejumlah media massa sudah memuat pemberitaan terkait meme tersebut.
Sehari setelahnya, pada 9 Juni 2022 juga ada akun yang mengunggah gambar tersebut.
"Kemudian pada 10 Juni 2022, ada seseorang mention saya sambil lampirkan gambar ini. Jadi kenapa saya berkomentar karena saya di-mention. Jadi bukan enggak ada alasan, karena saya di-mention, saya jawab mention ini, dengan menghaluskan," tutur Roy Suryo.
"Karena dia kritik dengan gambar. Saya kritik dengan kata-kata, bukan dengan gambar bahwa kenaikan tarif Candi Borobudur," sambung dia.
Baca juga: Dikira Kena Razia, Pengendara Motor Malah Diberi Helm oleh Polisi di Jakbar
Roy Suryo mengakui bahwa dia mengunggah kembali meme Stupa Candi Borobudur yang diedit menjadi mirip wajah Jokowi itu dalam cuitannya.
Namun, dia berdalih hanya mengunggah gambar tersebut bersumber dari akun lain tanpa melakukan perubahan apapun.
"Pokoknya kami protes. Nah, memang saya lampirkan gambar ini, dan saya tidak melakukan ubahan gambar ini, gambarnya sama, akunnya juga ada," sambungnya.
Gambar yang dilampirkan Roy Suryo dalam cuitannya pun akhirnya menuai polemik di masyarakat
Roy Suryo menilai adanya penggiringan opini bahwa dia yang membuat atau mengedit gambar stupa Candi Borobudur tersebut.
Baca juga: Stasiun Matraman Mulai Uji Coba Operasional KRL Hari Ini, Pengguna Masih Sepi
Setelah itu, dia memutuskan untuk menghapuskan unggahannya, sambil memberikan keterangan bahwa gambar meme stupa Candi Borobudur tersebut sudah beredar lebih dahulu di media sosial.
"Karena lihat ada provokasi yang menurut saya kurang sehat, dengan inisiatif sendiri saya takedown itu pada 14 Juni 2022. Setelah itu mulai ramai," kata Roy Suryo.
Roy Suryo juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat, khususnya para Buddha yang tersinggung atau merasa dirugikan atas permasalahan ini.
"Sekali lagi kepada semua umat Buddha, memang saya akui ketika itu terjadi saya memang menyesal juga. Karena ini sudah mencederai sebagai dari masyarakat Indonesia, terutama umat Buddha," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.