Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 di Tangerang akibat Subvarian Omicron

Kompas.com - 17/06/2022, 18:59 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kota Tangerang melonjak dalam dua hari belakangan ini. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memperkirakan lonjakan terjadi karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Kemungkinan (sudah masuk), kenapa saya bilang kemungkinan, karena tiba-tiba ada lonjakan," ujar Arief kepada Kompas.com, Jumat (17/6/2022).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, tren kasus Covid-19 di Tangerang kini meningkat. Arief menuturkan, terdapat penambahan 35 kasus positif per 15 Juni dan 30 kasus pada 16 Juni 2022.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Tangerang Melonjak, Masyarakat Diimbau Pakai Masker Saat Bepergian

Sementara, pada 10 hingga 12 Juni, ada belasan kasus baru di Tangerang. Bahkan, pada 13 juni, Dinas Kesehatan mencatat 7 kasus baru Covid-19. Kemudian, terjadi lonjakan kasus positif pada 14 Juni 2022 dengan 29 kasus baru.

Namun, Arief tidak dapat memastikan apakah subvarian baru tersebut sudah terdeteksi di Tangerang. Sebab, belum ada laporan dari Dinas Kesehatan mengenai kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Iya, lumayan (naik). Dibilang pesat, kemarin sempat naik lalu turun lagi. Sempat 35 kasus Covid-19 tanggal 15 Juni. Lalu, tanggal 16 Juni turun lagi, jadi 30 kasus," kata Arief.

Oleh karena itu, Arief meminta masyarakat memakai masker saat bepergian untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19.

"Masyarakat diimbau untuk pakai masker ke mana-mana, yang belum divaksin juga segera vaksin Covid-19," kata Arief kepada Kompas.com, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga di Kota Tangerang Baru 41,8 Persen

Hal senada disampaikan peneliti pandemi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman. Dia menyarankan agar ketentuan pelonggaran penggunaan masker di area terbuka dikaji ulang, menyusul peningkatan kasus Covid-19.

Dicky mengatakan, individu yang berada di area terbuka tetap berisiko tertular virus.

"Sebaiknya dikaji ulang (pelonggaran masker) karena keluar ruangan itu tidak semuanya aman, harusnya diterapkan masker," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/6/2022).

Dicky mengatakan, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dapat memperburuk situasi pandemi di sejumlah negara, khususnya negara dengan cakupan vaksinasi yang rendah.

Ia mengatakan, dua subvarian tersebut tetap bisa menular meski mayoritas individu sudah divaksinasi lengkap dan dosis ketiga (booster).

"Jadi orang yang memiliki imunitas dari vaksinasi bahkan 3 dosis sekalipun atau 4 dosis sekalipun, itu dia tidak bisa menjamin bahwa dia enggak terinfeksi, tetap ada peluang terinfeksi," ujarnya.

Baca juga: UPDATE 16 Juni: Tambah 30 Kasus di Kota Tangerang, 130 Pasien Covid-19 Masih Dirawat

Adapun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak kasus harian Covid-19 dari penularan subvarian BA.4 dan BA.5 bisa mencapai 20.000 per hari.

Hal ini berdasarkan analisis perbandingan dengan puncak kasus harian akibat penularan varian Delta dan varian Omicron.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Megapolitan
Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Megapolitan
Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Megapolitan
Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Megapolitan
Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Megapolitan
Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Megapolitan
Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

Megapolitan
Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Megapolitan
Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

Megapolitan
Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Megapolitan
KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com