TANGERANG, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kota Tangerang melonjak dalam dua hari belakangan ini. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memperkirakan lonjakan terjadi karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
"Kemungkinan (sudah masuk), kenapa saya bilang kemungkinan, karena tiba-tiba ada lonjakan," ujar Arief kepada Kompas.com, Jumat (17/6/2022).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, tren kasus Covid-19 di Tangerang kini meningkat. Arief menuturkan, terdapat penambahan 35 kasus positif per 15 Juni dan 30 kasus pada 16 Juni 2022.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Tangerang Melonjak, Masyarakat Diimbau Pakai Masker Saat Bepergian
Sementara, pada 10 hingga 12 Juni, ada belasan kasus baru di Tangerang. Bahkan, pada 13 juni, Dinas Kesehatan mencatat 7 kasus baru Covid-19. Kemudian, terjadi lonjakan kasus positif pada 14 Juni 2022 dengan 29 kasus baru.
Namun, Arief tidak dapat memastikan apakah subvarian baru tersebut sudah terdeteksi di Tangerang. Sebab, belum ada laporan dari Dinas Kesehatan mengenai kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
"Iya, lumayan (naik). Dibilang pesat, kemarin sempat naik lalu turun lagi. Sempat 35 kasus Covid-19 tanggal 15 Juni. Lalu, tanggal 16 Juni turun lagi, jadi 30 kasus," kata Arief.
Oleh karena itu, Arief meminta masyarakat memakai masker saat bepergian untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19.
"Masyarakat diimbau untuk pakai masker ke mana-mana, yang belum divaksin juga segera vaksin Covid-19," kata Arief kepada Kompas.com, Jumat (17/6/2022).
Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga di Kota Tangerang Baru 41,8 Persen
Hal senada disampaikan peneliti pandemi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman. Dia menyarankan agar ketentuan pelonggaran penggunaan masker di area terbuka dikaji ulang, menyusul peningkatan kasus Covid-19.
Dicky mengatakan, individu yang berada di area terbuka tetap berisiko tertular virus.
"Sebaiknya dikaji ulang (pelonggaran masker) karena keluar ruangan itu tidak semuanya aman, harusnya diterapkan masker," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/6/2022).
Dicky mengatakan, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dapat memperburuk situasi pandemi di sejumlah negara, khususnya negara dengan cakupan vaksinasi yang rendah.
Ia mengatakan, dua subvarian tersebut tetap bisa menular meski mayoritas individu sudah divaksinasi lengkap dan dosis ketiga (booster).
"Jadi orang yang memiliki imunitas dari vaksinasi bahkan 3 dosis sekalipun atau 4 dosis sekalipun, itu dia tidak bisa menjamin bahwa dia enggak terinfeksi, tetap ada peluang terinfeksi," ujarnya.
Baca juga: UPDATE 16 Juni: Tambah 30 Kasus di Kota Tangerang, 130 Pasien Covid-19 Masih Dirawat
Adapun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak kasus harian Covid-19 dari penularan subvarian BA.4 dan BA.5 bisa mencapai 20.000 per hari.
Hal ini berdasarkan analisis perbandingan dengan puncak kasus harian akibat penularan varian Delta dan varian Omicron.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.