TANGERANG, KOMPAS.com - Video yang menampakkan sejumlah penumpang Super Air Jet tengah protes karena keterlambatan pemberangkatan pesawatnya beredar di media sosial, Minggu (19/6/2022).
Dalam video yang diunggah akun Twitter @menakercom, perekam video merekam suasana ketija sejumlah penumpang sedang berdiri di dalam pesawat sementara penumpang lain dudum di kursi masing-masing.
Video kemudian terpotong dan menunjukkan pramugari Super Air Jet yang sedang berbicara kepada penumpang.
"Kalau tidak layak terbang, pasti kita tidak akan terbangi, Bu. Kalau layak terbang, pasti terbang. Karena ini (menyangkut) nyawa semua orang, kami juga ditunggu keluarga, anak, semua," ucap pramugari itu, dikutip Minggu.
Baca juga: Video Viral Penumpang Super Air Jet Protes dan Minta Turun karena Pesawat Delay 3 Jam
Menanggapi unggahan itu, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhar menyatakan bahwa para penumpang saat itu berada di dalam pesawat jenis Airbus 320-200 PK-SJD.
Pesawat itu seharusnya berangkat dari Bandara Internasional Yogyakarta ke Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, pada Jumat (17/6/2022), pukul 17.10 WIB.
"(Pesawat itu) mengalami penundaan keberangkatan dikarenakan ada salah satu indikator pada sistem pesawat yang menunjukkan segera dilakukan pengecekan," sebut Ari, dalam keterangannya, Minggu.
Menurut dia, keputusan pilot untuk menunda keberangkatan sudah tepat dengan menimbang faktor keselamatan dan keamanan para penumpang.
Baca juga: Super Air Jet Akan Buka Rute Jakarta-Banjarmasin PP, Mulai Rp 847.900
Usai menunda keberangkatan, para penumpang diarahkan ke ruang tunggu di Bandara Internasional Yogyakarta.
Ari mengatakan, para penumpang akhirnya diberangkatkan pada hari yang sama menggunakan pesawat yang berbeda, yakni Airbus 320-200 PK-SAQ.
"Pesawat sudah menjalani pengecekan dan dinyatakan aman dioperasikan," klaimnya.
Dalam kesempatan itu, Ari berujar bahwa pihak Super Air Jet meminta maaf atas keterlambatan keberangkatan pesawat tersebut.
"Super Air Jet menyampaikan permohonan maaf atas ketidak nyaman yang timbul," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.