Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pengemudi Bersenggolan lalu Cekcok hingga Adu Jotos di Margonda Depok Akhirnya Berdamai

Kompas.com - 20/06/2022, 13:51 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dua pengemudi yang saling membuat laporan polisi (LP) akibat cekcok hingga berujung pemukulan dan perusakan kendaraan di Jalan Margonda, Beji, Depok, akhirnya berujung damai.

Adapun pengemudi tersebut masing-masing berinisial FVK (34) dan MFB (49), mereka terlibat cekcok lantaran mobil yang dikendarai saling bersenggolan di jalan pada Sabtu (18/6/2022) sekitar pukul 11.45 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Beji AKP Hakim Dalimunthe mengatakan, kedua pria yang terlibat kecelakaan lalu lintas sepakat peristiwa yang dialami mereka merupakan musibah dan kemudian melakukan pencabutan laporan polisi.

"Masing- masing menganggap itu suatu musibah, enggak dilanjutkan (serta) dicabut laporan polisi dan dibuatkan kesepakatan damai, enggak saling menuntut," kata Hakim dalam keterangannya, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Mobilnya Bersenggolan di Jalan, Dua Pengemudi di Margonda Depok Cekcok hingga Saling Lapor Polisi

Sebelumnya, Hakim menuturkan, pihaknya telah memberikan pertimbangan kepada kedua pengemudi yang saling lapor ke polisi.

Menurut Hakim, laporan tersebut justru dapat menjerumuskan korban dan pelaku sendiri sebagai tersangka.

"Saya bilangin, 'Kalian, bisa sama-sama jadi tersangka kalau saling melapor, satu penganiayaan berat, satu pengeroyokan'. Sama-sama luka, (lebih baik) kalian buat kesepakatan (berdamai)," kata Hakim.

Sebelumnya diberitakan, kejadian bermula saat mobil yang dikemudikan FVK dan FMB bersenggolan di Jalan Margonda sehingga menimbulkan perselisihan.

Baca juga: Bersenggolan dengan Pengendara Lain, Seorang Pengemudi Motor Jatuh dari Flyover Tanah Abang

Kata Hakim, dua pengemudi tersebut menepikan kendaraannya di depan salah satu rumah makan dengan maksud menyelesaikan perselisihan.

"Awal kejadian korban dan pelaku yang saat itu sama-sama mengendarai mobil terlibat perselihan di jalan, kemudian korban dan pelaku berhenti di TKP (tempat kejadian perkara) untuk menyelesaikan perselisihan tersebut," kata Hakim.

Namun, bukannya menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, FVK justru melakukan pemukulan terhadap MFB.

"Namun korban malah dipukuli oleh pelaku, dibantu seorang perempuan diduga istri pelaku dengan tangan kosong hingga mengakibatkan luka lecet di leher dan di perut," ujar Hakim.

Selain itu, pelaku juga turut merusak kendaraan korban dengan menggunakan kunci roda.

"Pelaku FVK juga merusak kaca depan mobil Toyota Rush berwarna hitam milik korban serta spion kiri dengan menggunakan Kunci roda hingga pecah serta memukul bagian mel rooftop," tambah Hakim.

Akibat peristiwa tersebut, korban dan pelaku kemudian saling lapor ke Polsek Beji untuk dilakukan pengusutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com