Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Penampakan Buaya Muara di Cisadane, Warga Diminta Hindari Aktivitas di Aliran Sungai

Kompas.com - 23/06/2022, 20:34 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Warga Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, dikejutkan dengan kemunculan seekor buaya di aliran Sungai Cisadane, tak jauh dari permukim warga.

Penampakan buaya itu sempat divideokan oleh warga. Video itu kemudian viral di media sosial.

Meski ukurannya tak terlalu besar, kemunculannya membuat warga setempat heboh dan panik.

Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Damkar Kota Bogor Ade Nugraha mengatakan, awal mula kemunculan buaya tersebut diketahui oleh warga pada Rabu (22/6/2022).

Warga lalu melapor kepada petugas dan langsung direspons oleh anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor.

Baca juga: Pasokan Air PAM di Wilayah Barat Jakarta Alami Gangguan, Diprediksi Kembali Normal Nanti Malam

Namun, pada pencarian yang berlangsung kemarin, petugas belum berhasil menangkap buaya tersebut.

Ia menduga, buaya yang muncul di aliran Sungai Cisadane itu adalah binatang peliharaan.

Sebab, dilihat dari penampakan buaya yang didokumentasikan oleh warga, mulut buaya itu diikat lakban.

"Kemungkinan besar itu dibuang, jadi sebelum dibuang dia (pemilik) lakban dulu,” kata Ade, saat dikonfirmasi, Kamis (23/6/2022).

"Mungkin takut mencelakai warga yang suka beraktivitas di sungai, jadi sebelum dirilis (dilepas) dilakban dulu rapat, baru dilepas ke perairan,” sambungnya.

Baca juga: Warga Lolos dari Denda PLN Rp 68 Juta, Ini Pelajaran yang Bisa Diambil

Ade melanjutkan, pencarian buaya berjenis buaya muara itu kembali dilanjutkan oleh tim gabungan dari BPBD dan Damkar Kota Bogor.

Dalam pencarian di hari kedua ini, petugas belum juga berhasil menangkap buaya tersebut, meski binatang itu sempat menampakkan diri pagi tadi.

Dirinya meminta agar warga sekitar berhati-hati dan untuk sementara tidak melakukan aktivitas di sekitar aliran sungai.

"Banyak warga yang suka mancing di sini. Anak-anak kecil juga sering main air dan berenang, jadi jangan dulu untuk aktivitas di sungai ini," bebernya.

"Selama puluhan tahun belum pernah terdengar ada buaya di sungai ini, baru sekarang ada. Kalau biawak mungkin banyak ya,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com