TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang sedang membahas nasib para karyawan di tiga outlet restoran sekaligus bar Holywings yang resmi ditutup mulai Rabu (29/6/2022).
Untuk diketahui, tiga Holywings di Kabupaten Tangerang ditutup karena melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Tangerang Nomor 20 Tahun 2004 tentang Ketenteraman dan Ketertiban Umum.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang M Maesyal Rasyid mengeklaim, pihaknya tengah berdiskusi dengan pemilik Holywings soal nasib para karyawannya.
Baca juga: Imbas Penutupan Holywings di Bekasi, 60 Karyawan Dirumahkan
"Kita akan bicarakan dengan pihak pengembangnya, pengusaha Holywings (soal) kemungkinan-kemungkinan atau solusinya seperti apa (berkait nasib para karyawan di tiga Holywings yang ditutup)," paparnya pada awak media, Rabu.
Menurut Maesyal, solusi berkait nasib para karyawan di tiga Holywings yang ditutup itu bukan hanya tanggung jawab Pemkab Tangerang saja.
Namun, manajemen Holywings juga turut bertanggung jawab atas nasib karyawan mereka.
"Kan bukan hanya pemerintah daerah saja yang bertanggung jawab. Mereka (manajemen Holywings) juga harus bertanggung jawab dengan kejadian seperti ini," ujar Maesyal.
Baca juga: Nasib Ribuan Karyawan Holywings Jadi Perhatian Pemprov DKI Jakarta
"Kita sama-sama bicarakan dengan mereka," imbuh dia.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar sebelumnya berujar, dua dari tiga Holywings di Kabupaten Tangerang hingga kini masih memproses izin usahanya.
Keduanya terletak di wilayah Bumi Serpong Damai (BSD) dan di wilayah Lippo Karawaci.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.